30 Ribu Pendekar Silat Kumpul di Stadion Madya Senayan

30 Ribu Pendekar Silat Kumpul di Stadion Madya Senayan
30 Ribu Pendekar Silat Kumpul di Stadion Madya Senayan (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Jakarta - Peringatan hari lahir Kesenian Tari Tjimande Kolot Kebon Djeruk Hilir (Kesti TTKKDH) ke-79 digelar secara besar-besaran di Stadion Madya, Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (8/10) malam.

Berbeda dengan milad sebelumnya, peringatan tahun ini digelar skala nasional dikemas dalam Festival Keceran Tjimande. 30 ribu-an Pendekar Kesti TTKKDH yang dari berbagai daerah menghadiri acara ini. Para pendekar yang mengikuti ritual keceran berasal dari berbagai Paguron TTKKDH yang ada di Provinsi Banten, DKI Jakarta dan Lampung.

Ketua DPP Kesti TTKKDH, Wahyu Nurjamil mengatakan, pihaknya mempersiapkan milad TTKKDH ke-70 tahun semaksimal mungkin, dengan menampilkan beragam kegiatan yang berbeda dengan sebelumnya.

“Milad ke-70 kami berupaya milad ini berbeda dari yang lain. Kami berupaya milad Kesti TTKKDH mengangkat ke level nasional,” ungkap Wahyu.

Rangkaian acara mewarnai milad kali ini. Dari pertunjukan Pentas Budaya Kesti TTKKDH Kampung Jawara Kesti TTKKDH, Laskar Urutan Cimande, Pengobatan Alternatif hingga penampakan Golok Raksasa Ciomas dan Paku Raksasa Al Madad serta pertunjukan Debus. Puncaknya digelar Ritual Keceran Tjimande yang merupakan tradisi Kesti TTKKDH dengan menampilkan seni bela diri Pencak Silat.

Wahyu menjelaskan, Kesti TTKKDH merupakan perguruan yang bergerak di bidang seni dan budaya pencak silat yang beraliran Cimande. Didirikan pada tahun 1952 dengan anggota sebanyak 6 juta di berbagai wilayah Indonesia dan mancanegara.

"Keluarga Kesti TTKKDH sangat menjaga tradisi yang diwariskan oleh para kasepuhan Cimande, sehingga sampai saat ini budaya leluhur tersebut masih terjaga. Tradisi tersebut meliputi; Kelid, Tari Kolot, Urutan dan Keceran. Dari sejak Cimande berdiri ratusan tahun silam, masih ada sampai dengan saat ini, sebagai bukti para penerusnya benar–benar menjaga tradisi," urai Wahyu.

Sedangkan Keceran, adalah kegiatan tradisi ritual yang dilaksanakan setahun sekali di setiap bulan maulid oleh keluarga Cimande. Diantaranya tradisi Tetes Mata ( Keceran ) khas Cimande, Urutan atau memijat tangan dan kaki yang sering mereka pergunakan bertarung, dan penampilan Budaya silat aliran Cimande.

Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi para pesilat dari lintas aliran maupun para pelaku budaya. Acara ini juga bakal mencatat Pemecahan Rekor MURI Ritual Keceran.

Tradisi Keceran Kesti TTKKDH adalah tradisi ditetesinya mata, hidung dan mulut anggota perguruan Kesti TTKKDH oleh air khusus yang telah diberikan doa-doa oleh para sesepuh perguruan tersebut. Usai ditetesi, anggota perguruan kemudian melakukan ritual rujakan dimana mereka memakan atau meminum khusus yang terdiri dari 7 macam untuk setiap makanan dan minumannya.

Terakhir para anggota perguruan melakukan ritual gembrungan yaitu; saling memijit tangan dan kaki yang sering mereka pergunakan untuk bertarung. Ritual keceran ditutup dengan aksi pencak silat khas TTKDH yang diiringi alat musik tradisional pencak silat.

Baca Juga

Rekomendasi