Booth PKT Berhasil Jadi Pusat Perhatian di SNPI ke-2. (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Indonesian Planters Society (IPS) sukses menyelenggarakan Seminar Nasional Planter Indonesia (SNPI) ke-2 dengan mengusung tema “Peningkatan Produktivitas Kelapa Sawit dengan Mekanisasi dan Teknologi yang Ramah Lingkungan”.
"Seminar dan pameran selama dua hari tanggal 19-20 Oktober 2022 yang diadakan di Bandung ini diikuti oleh ratusan peserta yang berasal dari perusahaan, petani dan pelaku usaha supporting industri sawit," kata Ketua Panitia Seminar Nasional Planters Indonesia 2022, Darus Salam melalui siaran persnya, Rabu (16/11/2022).
Dia menjelaskan, seminar ini digagas oleh Indonesian Planters Society atau Masyarakat Planter Indonesia yang bertujuan untuk mendukung peningkatan produktivitas kelapa sawit Indonesia.
Adanya Indonesian Planters Society diharapkan para planter Indonesia bisa bersinergi dalam mengembangkan profesionalismenya serta berkontribusi nyata dalam meningkatkan kinerja perkebunan Indonesia.
Ketua Umum Indonesian Planters Society (IPS), Ir. Jamalul juga mengatakan bahwa pihaknya berterima kasih kepada pihak-pihak yang mendukung kegiatan seminar (SNPI) sehingga bisa berjalan dengan baik dan lancar.
“Tahun ini, kami mengusung tema yang berkaitan dengan peningkatan produktivitas dan pemanfaatan teknologi. Pertama, mekanisasi dibutuhkan di industri kelapa sawit. Kedua saat ini sudah menjadi tren karena sudah mulai yang mengaplikasikan mekanisasi untuk mendukung operasional di perkebunan kelapa sawit,” jelasnya.
Selain seminar, pameran juga menjadi hal yang menarik dan cocok untuk dikunjungi oleh sejumlah Planter Indonesia. Plantation Key Technology (PKT) sebagai Fertilizer & Crop Protection Specialist juga menjadi pusat perhatian dalam pameran yang diadakan oleh acara tersebut.
Lantaran, PKT berhasil memberikan solusi yang mudah dan tepat terhadap perkebunan sawit, baik dalam peningkatan produktivitas maupun pengendalian hama dan penyakit.
Direktur Perbenihan Perkebunan Ditjen Perkebunan, Kementerian Pertanian, M Saleh Mokhtar saat mengunjungi booth PKT merasa terkesima dengan cara PKT memetakan lebih dari 70 jenis Ganoderma. Serta, DR Supeno yang merupakan founder PKT, yang menjadi perusahaan pertama dan satu-satunya yang berhasil mendapatkan penghargaan MURI terhadap teknologi pengendalian hayati CHIPS® yang dapat membantu mengendalikan Ganoderma dan memperkecil angka kematian, serta tumbangnya pohon sawit.
Project Director PKT, Roderick Bastian menjelaskan bahwa dalam memperbaiki tata kelola sektor sawit juga dibutuhkan perawatan yang tepat. Oleh karena itu, PKT selalu melakukan survey dan research dalam menentukan apa yang dibutuhkan oleh kebun, dimana solusinya berupa formulasi khusus seperti pupuk MOAF® sebagai suplai unsur hara makro dan mikro, guna memperbaiki perkembangan vegetatif dan produksi tanaman.
Serta, teknologi CHIPS® (Colony Highly Invasive Protection System) yang terbukti secara konsisten berhasil dalam menangani banyak tanaman yang terjangkit hama dan penyakit pada perkebunan kelapa sawit milik swasta dan negeri hingga saat ini.
(BR)