Mahasiswa Pertanian USU Belajar ke Perkebunan Nusantara III Kebun Gunung Para

Mahasiswa Pertanian USU Belajar ke Perkebunan Nusantara III Kebun Gunung Para
Mahasiswa Pertanian USU saat berkunjung ke Perkebunan Nusantara III Kebun Gunung Para (Analisa/istimewa)

Analisadaily.com, Sergai- Dosen Perkebunan Dr Ir Charloq, M.P menyampaikan bahwa keterampilan proses sains pada mahasiswa dapat diakses melalui Education Field Trip, mengasah high order thinking skills meliputi kemampuan pemecahan masalah, berpikir kreatif, keterampilan menginvestigasi dan kemampuan mengambil keputusan.

Demikian dikatakannya saat melakukan kolaborasi Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara dengan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Kebun Gunung Para di Kecamatan Dolok Merawan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai).

Kegiatan ini didukung Rektor USU, Dr. Muryanto Amin. Pihaknya berpesan pentingnya Indeks Kinerja Utama IKU 3 yaitu berkegiatan di luar kampus, berkolaborasi dalam mendesign perkuliahan terhadap mahasiswa berbasis outcome base education (OBE) melalui Education Field Trip ini.

Kegiatan ini didukung oleh Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Tavi Supriana, Kaprodi Agribisnis Dr. Rully serta Prof Elisa Julianti sebagai Wakil Dekan III Fakkultas Pertanian USU.

Education Field Trip Tanaman Perkebunan Kelapa Sawit dan Karet ini berlangsung sangat menyenangkan disertai juga oleh staf kebun dari para alumni FP USU, menambah kehangatan dan kerinduan untuk menyambut rombongan mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian yang langsung didampingi oleh dosen perkebunan Dr Ir Charloq, M.P.

Kegiatan ini memotivasi dimana Link and Match antara teori dan terapan di lapangan terwujud nyata dalam pencapaian pembelajaran, hal ini merupakan basis metode belajar di Universitas Sumatera Utara.

"Ini momen menyenangkan, yang sudah ditunggu-tunggu oleh para mahasiswa, perjalanan dari Medan ke lokasi kebun Gunung Para ± 2,5 jam, dengan 2 bus rombongan yaitu 100 mahasiswa didampingi ibu Charloq yang membidangi perkebunan," ujarnya.

Satria Permadi sebagai Asisten Kepala, seluruh Asisten Afdeling, dan para mandor lapangan, turut terjun langsung terus mendampingi kegiatan. Selama di lapangan mereka sangat serius dan terbuka untuk transfer knowledge rangkaian 8 objek yang dikunjungi. Mulai dari bibitan karet, tanaman belum menghasilkan karet, tanaman menghasilkan karet, tanaman ulang karet, bibitan kelapa sawit, TBM kelapa sawit, TM kelapa sawit, terakhir ke Pabrik Pengolahan Karet.

Charloq dalam pertemuannya dengan para staf PTPN III KGPAR berpesan, agar tanaman karet selain dinilai dari segi ekonomi, namun karet ini merupakan kekayaan alam tropis yang tidak bisa digantikan dengan tanaman lain juga tidak bisa tertandingkan oleh karet sintesis. Selain produksi lateks dan kayunya, lahan TM dan TBM Karet, dapat dipertahankan menjadi kawasan heritage sumber green economy berbasis wisata, menjadikan peluang baru sebagai destinasi wisata ecotourism, plantation agrotourism of Indonesia specific, educational tour, wedding party area dan memperkenalkan tanaman karet.

Karet adalah tanaman tertinggi penyerap polusi C02 di udara sekitar 35 ton per tahun, atau setara 35 carbon credit, menghasilkanoksigen sekitar 23 ton per hektare per tahun.

(NS/BR)

Baca Juga

Rekomendasi