Pengunjung Padati Pusat Perbelanjaan, Namun Pedagang Masih Keluhkan Turunnya Penjualan

Pengunjung Padati Pusat Perbelanjaan, Namun Pedagang Masih Keluhkan Turunnya Penjualan
Pasar Petisah (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Dari pemantauan di sejumlah pasar, termasuk pusat perbelanjaan moderen (supermarket, mal) pada Minggu (16/4), terjadi kenaikan pengunjung yang bahkan mampu memenuhi total daya tampung pengunjung tempat. Yang tecermin dari ketersediaan lahan parkir dimana semuanya terisi oleh kendaraan.

Minggu ini menjadi minggu terakhir Ramadan, sehingga dimanfaatkan oleh banyak warga untuk berbelanja memenuhi kebutuhan menjelang Lebaran, utamanya kebutuhan sandang. Hanya saja, hasil survei menunjukan hal yang sebaliknya.

Meskipun terjadi peningkatan jumlah pengunjung, namun pedagang justru tidak lantas mendapatkan limpahan penjualan. Hampir semua pedagang menyatakan bahwa penjualan untuk kebutuhan pakaian, perlengkapan rumah tangga (seprei dan kain gorden), serta kebutuhan lain seperti perlengkapan salat, menyatakan penjualan masih lebih rendah dibandingkan waktu yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, sejumlah pedagang kuliner (makan dan minum), menyatakan kalau pada hari Minggu ini kapasitas pengunjung mencapai 100 persen dari tempat duduk yang tersedia. Sehingga momentum seperti sekarang ini juga pernah terjadi seperti menjelang Lebaran tahun sebelumnya.

Ekonom UISU, Gunawan Benjamin mengatakan, jika ditarik data penjualan selama Ramadan tahun ini, pedagang kuliner tetap mengeluhkan penjualan yang lebih rendah dibandingkan dengan tahun yang lalu.

Dan temuan di sejumlah pasar juga masih ditemukan ada pedagang pakaian (sandang) yang menutup lapak usahanya lebih dini, dan masih ada sejumlah toko yang tutup. Sejumlah pedagang mengutarakan bahwa meskipun pada hari ini banyak yang berkunjung, tetapi akumulsi belanja masih di bawah ekspektasi pedagang.

“Dan belanja untuk pakaian diproyeksikan titik puncaknya ada di hari minggu ini,” ujarnya.

Sehingga, lanjut Gunawan, banyak pedagang kebutuhan sekunder yang tidak menaruh harapan besar penjualan akan mampu lebih besar (dari hari ini), di sisa akhir menuju Lebaran yang tinggal sekitar 4 atau 5 hari lagi.

“Dan sejauh ini pedagang menyatakan penjualan kebutuhan sandang di tahun ini bisa 50 persen lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” Gunawan menuturkan.

Sementara itu, sejumlah pasar tradisional yang menjual kebutuhan pangan menyatakan bahwa belanja kemungkinan akan mencapai puncaknya pada hari kamis mendatang. Dan dari pantauan di pasar tradisional, harga sejumlah kebutuhan pangan masih dijual dengan harga yang murah.

Bahkan untuk sejumlah komoditas pangan seperti cabai merah dijual Rp20 ribu per Kg, cabai rawit ada yang dijual Rp 15 ribu per Kg, bawang merah sekitar Rp 20 ribu hingga Rp 28 ribu per Kg, daging ayam ada di kisaran Rp 25 ribu hingga Rp 29 ribu per Kg, dan sejumlah kebutuhan lainnya stabil.

“Saya berkesimpulan bahwa belanja masyarakat menjelang Idul Fitri belum akan mampu mendorong inflasi lebih dari 0.2 persen di bulan April. Meskipun masih ada sekitar dua pekan tersisa hingga tutup bulan April, namun saya tidak yakin harga pada saat idul fitri atau masa libur panjang akan naik tajam,” sebutnya.

Gunawan berpandangan, di tengah pasokan yang melimpah dan ditambah dengan libur yang cukup panjang, harga kebutuhan masyarakat justru bisa digiring ke angka yang lebih rendah.

“Memang akan ada lonjakan harga yang biasa terjadi di saat hari H Lebaran. Namun itu hanya fluktuasi sesaat. Bahkan harga bisa ditekan kebawah saat H-3 hingga H-1 Lebaran, khususnya untuk beberapa komoditas pangan hortikultura. Dan sejauh ini saya berkesimpulan bahwa melemahnya belanja masyarakat di tahun ini, menggambarkan melemahnya daya beli masyarakat,” tandasnya.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi