Chief Marketing Officer Lion Parcel, Kenny Kwanto, dan Chief Retail Officer, Adwina Marissa, saat berbicara dalam acara silaturahmi bersama media di Medan, Kamis (25/5). (Analisadaily/Guntur Adi Sukma)
Analisadaily.com, Medan - Kontribusi sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dalam perekonomian Kota Medan tercatat cukup besar, di antaranya dari sisi jumlah unit usaha yang meningkat pesat serta perputaran ekonominya bagi kota ini dan sekitarnya melalui berbagai produknya, seperti busana (fesyen).
Salah satu perusahaan jasa ekspedisi terkemuka di Indonesia, Lion Parcel, menyebutkan, dengan fokus mendukung UMKM di ibu kota Sumatera Utara (Sumut) ini, mereka mencatat peningkatan volume pengiriman lebih dari 50 persen di Medan sepanjang Ramadan 1444 H lalu.
"Peningkatan ini seiring dengan meningkatnya antusiasme belanja masyarakat di perdagangan sosial (social commerce), salah satunya terkait kebutuhan Ramadan dan persiapan Lebaran Idulfirti 1444 H," kata Chief Marketing Officer Lion Parcel, Kenny Kwanto, kepada wartawan dalam acara "Silatirahmi Bersama Lion Parcel" di Medan, Kamis (25/5).
"Selain itu, perputaran ekonomi UMKM di Medan dan sekitarnya, terutama produk busana, juga turut berkontribusi pada perkembangan ini," tambah Kenny yang didampingi oleh Chief Retail Officer, Adwina Marissa.
Disampaikannya juga, sejalan peningkatan ini, pengiriman ke luar negeri juga mencatatkan adanya performa positif dengan meningkatkan volume pengiriman Interpack sebesar lebih dari 50 persen sepanjang Ramadan 2023.
Pihaknya menilai, antusiasme masyarakat Kota Medan, khususnya pelanggan, cukup tinggi yang ditandai dengan peningkatan volume pengiriman ekspedisi secara keseluruhan.
"Sebagaimana Medan yang telah menjadi salah satu kota fokus, kami berkomitmen untuk terus mengembangkan usaha melalui berbagai inisiatif yang dirancang khusus sesuai dengan kebutuhan pasar Kota Medan. UMKM adalah salah satunya dengan potensi besar untuk dikembangkan," paparnya.
Lebih jauh, Kenny menyampaikan, pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung para pebisnis, termasuk UMKM, dalam mengembangkan usahanya lewat berbagai inisiatif dan inovasi yang ada. Selain pengembangan infrastruktur dan jaringan secara berkala untuk membantu memperluas jalur distribusi barang, pihaknya juga berupaya memperluas aksesibilitas layanan dan pendekatan pasar secara mendalam.
Berbagai layanan yang ada, seperti Interpack, juga terus dikembangkan untuk mendukung aktivitas ekspor produk-produk lokal yang kini telah menjangkay hingga 46 negara di lima benua, demikian Kenny Kwanto
(GAS/CSP)
