Pengamat: Libur Panjang Idul Adha Akan Buat Jumlah Uang Beredar Semakin Banyak

Pengamat: Libur Panjang Idul Adha Akan Buat Jumlah Uang Beredar Semakin Banyak
Ilustrasi (Pixabay)

Analisadaily.com, Medan - Pengamat Ekonomi Sumatera Utara (Sumut), Gunawan Benjamin mengatakan, pada dasarnya liburan panjang akan meningkatkan perputaran uang di sejumlah sektor tertentu.

“Sejumlah sektor usaha yang diuntungkan dengan liburan panjang diantaranya adalah perusahaan jasa, transportasi, hingga penyediaan akomodasi makanan dan minuman. Ini dari hasil survei dunia usaha yang saya lakukan di kuartal kedua tahun 2023 ini,” kata Gunawan, Jumat (24/6).

Dijelaskannya, perusahaan penyelenggara jasa termasuk didalamnya perusahaan travel masih mampu tumbuh baik. Untuk wilayah Sumut secara nominal di kuartal kedua bisa mencapai lebih dari Rp 2.83 triliun.

“Di mana ada libur panjang Idul Fitri dan cuti bersama Idul Adha yang menjadi penyumbang terbesar kegiatan perusahaan jasa di kuartal kedua tahun ini,” jelasnya.

Selain belanja untuk perusahaan penyedia jasa wisata, jasa transportasi juga berpeluang mengalami kenaikan. Yang paling terlihat dari jasa transportasi ini adalah belanja Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berpeluang mengalami peningkatan.

“Di kuartal ketiga tahun ini perusahaan jasa transportasi dan pergudangan berpeluang mencetak aktivitas bisnis secara nominal sebesar Rp 13 triliun,” terangnya.

Dan untuk usaha penyediaan akomodasi makanan dan minuman, lanjutnya, berpeluang tetap tumbuh. Namun angka pertumbuhannya tidak akan sebaik perusahaan jasa seperti perusahaan travel.

“Diperkirakan perusahaan tersebut akan menghasilkan aktifitas bisnis secara nominal sekitar Rp 5.3 triliun di kuartal kedua tahun ini,” ucap Gunawan.

Gunawan juga menilai, kebijakan pemerintah yang menetapkan cuti bersama Idul Adha tahun ini memang sangat berpeluang mendorong geliat belanja masyarakat. Terlebih motor penggerak ekonomi dari sisi pegeluaran lebih setengahnya disumbangkan oleh konsumsi rumah tangga.

“Dari hasil studi yang saya lakukan, memang terjadi penurunan belanja pada sejumlah kebutuhan sandang, makanan/minuman (kue kering/sirup), hingga renovasi rumah menjelang perayaan Idul Fitri kemarin,” sebutnya.

Tetapi masyarakat masih memiliki keinginan berlibur yang tinggi, yang tercermin dari alokasi pengeluaran untuk mudik serta berlibur. Liburan Idul Adha tahun ini akan jadi ujian yang akan menunjukan bagaimana daya beli masyarakat nantinya.

Sejauh ini daya beli masyarakat Sumut terpukul oleh inflasi yang tinggi sebelumnya. Dan diperburuk dengan harga komoditas yang mengalami penurunan, melemahnya pendapatan masyarakat pekerja di sektor informal, serta masyarakat yang kehilangan pendapatan akibat dirumahkan oleh perusahaan.

“Saya berharap PDRB Sumut mampu tumbuh diatas 1% secara kuartalan. Meskipun sejauh ini hitung hitungan saya menunjukan kalau PDRB Sumut akan tumbuh dalam rentang 0.7% hingga 1%. Mudah mudahan saja libur panjang Idul Adha tahun ini menjadi pembeda, namun kita lihat saja nanti,” tandasnya.

(REL/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi