China Mengevakuasi 40.000 Orang dari Banjir

China Mengevakuasi 40.000 Orang dari Banjir
Petugas penyelamat mengevakuasi warga yang terlantar di jalan yang terendam banjir setelah hujan lebat di Beihai, Daerah Otonomi Guangxi Zhuang, Tiongkok, 8 Juni 2023. (Cnsphoto via Reuters)

Analisadaily.com, Beijing - Lebih dari 40.000 orang di provinsi Sichuan China telah dievakuasi karena banjir, media pemerintah melaporkan pada Rabu (12/7), saat hujan deras menurunkan curah hujan dalam jumlah besar di beberapa bagian negara itu.

Semburan hujan lebat yang tidak biasa telah memenuhi berbagai daerah selama beberapa minggu terakhir, menyebabkan banjir dan tanah longsor yang telah menghancurkan rumah, merusak infrastruktur dan menewaskan beberapa orang.

Dilansir dari Reuters, hujan dan banjir di China datang ketika beberapa bagian dunia lainnya mengalami hujan yang sama, menimbulkan ketakutan baru tentang laju perubahan iklim.

CCTV penyiar negara melaporkan bahwa 300,7 mm hujan telah turun di kota Yaan di provinsi Sichuan selama sekitar 14 jam, menyebabkan banjir bandang dan tanah longsor yang menghancurkan rumah.

Zhengzhou, ibu kota provinsi Henan, mengeluarkan peringatan merah, tertinggi dalam sistem peringatan empat tingkat, untuk hujan lebat dan beberapa daerah telah melaporkan rekor curah hujan.

Kabupaten Guanyun di provinsi Jiangsu memiliki curah hujan 275,4 mm semalam pada hari Senin, menurut Administrasi Meteorologi China.

Kota Xiatai di provinsi Guangdong mengalami hujan harian rata-rata 439mm pada akhir Juni, Southern Metropolis Daily melaporkan.

Kabupaten Yuanling di provinsi Hunan mengalami curah hujan 137,4 mm dalam satu jam pada 30 Juni, kata Biro Meteorologi Hunan.

Otoritas meteorologi memperpanjang peringatan hujan badai hingga Kamis pagi untuk beberapa provinsi termasuk Shanxi, Hebei, Shandong, Jiangsu, Anhui, Sichuan, Gansu, dan wilayah Tibet, lapor kantor berita Xinhua.

Pusat Meteorologi Nasional mengatakan beberapa daerah itu dapat mengalami curah hujan lebih dari 70 milimeter dalam satu jam, serta badai petir, angin kencang, dan badai es, lapor media pemerintah.

Pejabat telah berulang kali memperingatkan cuaca ekstrim dan bencana geologi sepanjang Juli

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi