Kemudian dilengkapi juga dengan desain bentuk lembaran sehingga sangat praktis digunakan. Judul yang di gagas yaitu Estetic: Redesigned soap of dishes sebagai sabun lembaran solusi masyarakat menghemat sabun cuci piring yang 3E (economical, ecofriendly and ecopractical).

Miftahul Jannah sebagai ketua mengatakan penggunaan bahan alami di dalam sabun dipercaya dapat mengurangi dampak penyakit yang disebabkan oleh sabun kimia dan juga bakteri jahat.

Sabun estetic ini menggunakan metode 3E yaitu economical, ecofriendly, dan ecopractical yang berbahan dasar campuran rebusan lerak dan juga daun dadap yang dicampur dengan bahan lainnya yang menghasilkan ramuan sabun.

Sabun estetic memiliki kemasan yang menarik dan ramah lingkungan juga banyak pilihan aroma yang dapat di pilih karena memiliki campuran fragrance wewangian yang membuat siapapun senang mencuci piring.

Sabun ini yang terdiri dari 50 lembar (25gr) sabun yang pasti dapat menghemat penggunaan sabun cair yang dapat cenderung mudah tumpah dan dengan tekstur yang membuat tangan kasar.

Dengan kemasan yang travel friendly menjadikan sabun ini mudah di bawa kemana-mana dengan bentuk sabun lembaran yang unik dan aesthetic.

“Dengan kemasan yang ecofriendly juga menjadi salah satu daya tarik untuk memulai hidup hemat dan mengurangi sampah limbah plastik,” sebutnya, Sabtu (9/9).

Sabun estetic yang diikut sertakan pada ajang nasional Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Pendanaan tahun 2023. Inovasi sabun lembaran tersebut di gagas oleh Miftahul Jannah (FKIP) sebagai ketua, bersama ketiga anggotanya yaitu Wahyuni anggota 1 (FKIP), Rifqi Ermawan Anggota kedua (FEB) dan Haliq Muhammad Zain Anggota ketiga (FAPERTA).

Inovasi sabun lembaran tersebut di gagas oleh Miftahul Jannah (FKIP) sebagai ketua, bersama ketiga anggotanya yaitu Wahyuni anggota 1 (FKIP), Rifqi Ermawan Anggota kedua (FEB) dan Haliq Muhammad Zain Anggota ketiga (FAPERTA), serta didampingi dosen UMSU Muhammad Andi Prayogi.

(REL/RZD)