Ajak Ratusan Siswa MTs Al Ulum Gapai Cita-Cita: Stop Penggunaan Gadget yang Salah!

Ajak Ratusan Siswa MTs Al Ulum Gapai Cita-Cita: Stop Penggunaan Gadget yang Salah!
Ajak Ratusan Siswa MTs Al Ulum Gapai Cita-Cita: Stop Penggunaan Gadget yang Salah! (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI) Prof.Dr.dr Ridha Dharmajaya mengajak ratusan siswa MTs Al Ulum untuk mengejar dan menggapai cita-citanya. Karena menurut guru besar di Fakultas Kedokteran itu, syarat pertama untuk bisa berhasil harus memiliki cita-cita.

"Kalau sekarang belum punya cita-cita mulai sekarang harus digali. Setiap cita-cita tuntutannya kita harus sehat. Dan berbicara tentang sehat banyak faktor yang bisa merusak kesehatan kita salah satunya adalah gadget," ujar Prof Ridha saat mengisi materi gadget sehat di Perguruan Islam Al Ulum, Jalan Puri Medan, Sabtu (30/9).

Penggunaan gadget menurut Prof Ridha bisa berdampak sangat buruk dalam hal fisik.

"Kalau kita menggunakan gadget, kita memandang ke depan tanpa tekukan atau nol derajat maka beban leher yang kita tanggung adalah 5 kilogram. Tetapi jika menggunakannya 30 derajat maka berat beban leher menjadi 18 kilogram. Semakin serius menggunakam gadgetnya dan tekukan menjadi 60 derajat maka bebannya menjadi 27 kilogram," tetang Prof Ridha.

Jika terus berlangsung memainkan gadget, Prof Ridha mengingatkan akan terjadi saraf kejepit pada bagian leher. Keluhannya yakni tegang di leher, berat di pundak, tangan kesemutan, gampang capek dan bangun tidur tidak segar.

"Jika saraf kejepit ini bisa kita operasi. Cuma persoalannya banyak adik-adik gak tahu. Jika terus menggunakan gadget yang salah maka akan terjadi kematian saraf. Kalau sudah terjadi kematian saraf maka tidak ada obat yang menyembuhkan dan tidak ada operasi yang mengembalikan," tuturnya.

Ini jugalah alasan kenapa gerakan gadget sehat hadir ke sekolah-sekolah di Kota Medan.

"Kita saat ini dalam situasi bonus demografi dengan usia produktifnya 70 persen lebih besar dari usia non produktif. Jika ini bisa dimanfaatkan maka bonus demografi akan kita capai dan Indonesia berpeluang menjadi negara yang masuk dalam jajaran lima besar dunia. Tapi jika tidak bisa dimanfaatkan karena penggunaan gadget yang salah maka yang terjadi justru bencana demografi, karena kita akan melahirkan generasi cacat," tegas Prof Ridha.

Untuk itu, pria yang juga berprofesi sebagai dokter spesialis bedah itu mengajak para siswa didik untuk lebih bijak menggunakan gadget.

"Stop penggunaan gadget yang salah dan mulai bijaklah dalam pemakaiannya. Agar adik-adik bisa meraih cita-cita dan menjadi generasi emas yakni generasi sehat, pintar dan berahlakul karimah," ucapnya.

Sebelum mengakhiri, Prof Ridha juga berpesan kepada para guru untuk tidak terlibat pinjaman online (pinjol).

"Bapak ibu guru jangan terlibat pinjol, karena itu menyengsarakan. Berdasarkan datanya yang banyak terjerat pinjol itu bapak dan ibu guru dan itu sangat berbahaya dan menjebak. Begitu juga buat adik-adik jangan terlalu sering main game online karena sekarang ini juga banyak permainan judi online yang merusak mental dan moral anak bangsa," tutupnya.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi