Syarmadani: Susu Diberikan untuk Diminum, Jangan Dijual

Syarmadani: Susu Diberikan untuk Diminum, Jangan Dijual
Pemko Tebingtinggi Salurkan Bantuan Penanganan Stunting (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Tebingtinggi - Pemerintah Kota (Pemko) Tebingtinggi melalui Dinas PPKB (Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana), menyerahkan bantuan kepada anak stunting dan keluarga resiko stunting melalui program BAAS (Bapak Asuh Anak Stunting), di Gedung Hj. Syawiyah, Jalan Dr. Sutomo, Selasa (10/10).

Kegiatan tersebut dihadiri Penjabat Wali Kota Tebingtinggi, Syarmadani, bersama Wakil Ketua I DPRD, Muhammad Azwar, Kapolres Tebingtinggi, AKBP Andreas Luhut Jaya Tampubolon, Sekretaris PN, Tegen Maharaja dan Wakil Ketua PA, Rahmi Mailiza Annur. Kegiatan ini dilakukan sebagai salah satu upaya mencegah stunting (gangguan pertumbuhan pada anak).

Syarmadani berharap agar bantuan susu yang diberikan untuk diminum. Jangan diperuntukkan buat yang lainnya (semisal dijual), mengingat hal ini adalah untuk kebaikan tumbuh kembang anak.

“Bila anak-anak sakit atau alami infeksi, langkah pertama tolong datangi Posyandu. Nah, di sana nanti ada petugas kesehatan dan silahkan konsultasi. Kalau tidak selesai di Posyandu, nanti akan dibantu dari Dinas Kesehatan dan Puskesmas ke Rumah Sakit. Jadi bapak ibu, jangan ragu-ragu nanti di fasilitasi,” jelas Syarmadani.

Melalui program BAAS ini, tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada bapak, ibu, Forkopimda, OPD dan semua pihak yang telah berperan serta dalam program tersebut.

"Mudah-mudahan ini jadi amal baik, bermanfaat. Insya Allah jadi amal ibadah dan semua yang mengalami stunting sekaligus tahun depan sudah sembuh. Kita sampai target Nasional, di bawah 14 persen," ungkap Syarmadani.

Kapolres Tebingtinggi, AKBP Andreas Luhut Jaya Tampubolon berharap, agar dalam pergerakan program penanganan pengendalian stunting di kota ini Polres Tebingtinggi turut dilibatkan. Sehingga, apa yang menjadi pengawasan dan peruntukan bisa optimal.

“Karena seperti kita ketahui bersama terkait Satgas Pangan, kita selalu rutin melaksanakan rapat koordinasi. Kami sangat berbangga hati, kalau Ibu Kadis PPKB dan seluruh perangkatnya. Kami boleh dilibatkan, sehingga apa yang kita siapkan dan kita salurkan itu merupakan hal yang terbaik bagi anak-anak kita. Begitu juga saudara-saudara kita, ibu-ibu yang hamil,” ujar Kapolres.

Kapolres turut mengimbau kepada para orang tua, untuk lebih mawas diri dan menyikapi terkait pertumbuhan keluarga maupun mempunyai keturunan. Harus sudah siap dari sandang, pangan, papan dan seterusnya. Sehingga, dari awal sudah bisa meminimalisir.

“Semoga kegiatan ini boleh berjalan dengan baik dan terus berjalan dengan berkesinambungan, sehingga apa yang kita rencanakan, apa yang kita doakan, dapat diberikan kelancaran," tutur Kapolres.

Kadis PPKB, Nina Zahara menyampaikan, bahwa pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan Peraturan Presiden No. 72 tahun 2021, Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Republik Indonesia No. 12 tahun 2021 dan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 01.07/Menkes/1928/2022.

Program Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) dan keluarga resiko stunting, bertujuan sebagai upaya untuk menurunkan kasus stunting. BAAS merupakan program gerakan gotong royong dari seluruh elemen bangsa, dalam mempercepat penurunan stunting dan menyasar langsung keluarga yang mempunyai anak beresiko stunting.

Adapun bentuk bantuan yang diberikan berupa susu kepada Balita stunting dengan kriteria gizi buruk, gizi kurang, sanitasi kurang dan ekonomi kurang, data tersebut diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Tebingtinggi melalui aplikasi E-PPGBM. Selanjutnya, juga diverifikasi oleh tim pendamping keluarga sebanyak 66 anak Balita dan masing -masing mendapatkan 10 kotak setiap bulannya selama 6 bulan.

“Bantuan diberikan juga kepada keluarga resiko stunting (ibu hamil) kurang energi kronik dengan resiko tinggi berjumlah 20 ibu hamil, masing masing 8 kotak setiap bulannya selama 6 bulan,” papar Kadis PPKB Kota.

(CHA/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi