Pupuk di Sei Rampah Langka, Petani Sangat Butuh!

Pupuk di Sei Rampah Langka, Petani Sangat Butuh!
Ilustrasi (Pixabay)

Analisadaily.com, Serdang Bedagai - Permasalahan pertanian di Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) silih berganti. Belum lagi selesai persoalan kenaikan harga beras yang membuat kaum ibu menjerit, kini muncul lagi keluhan petani terkait pupuk langka.

Seorang petani di Dusun III Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah, Sergai, Syawaluddin (50) mengaku, pupuk NPK Phonska sudah 5 bulan mengalami kelangkaan. Ia berharap kelangkaan pupuk ini bisa diatasi segera Pemerintah Pusat, Provinsi, dan Daerah.

"Jangan ditahan-tahan dan ditumpuk. Para petani saat ini sangat membutuhkan pupuk guna meningkatkan hasil panen padi," harapnya, Jumat (13/10).

Keluhan yang sama juga diutarakan Surbaini Nasution, petani di Dusun I Desa Sei Rampah. Dikatakannya, pupuk subsidi SP36 dan ZA (Zwavelzure Amonium) sudah langka saat ini, dan pupuk subisidi malah dibatasi.

"Sekarang pupuk subsidi yang ada cuma Urea dan NPK Phonska saja. Para petani yang masuk dalam Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) sudah dibatasi untuk memperoleh pupuk subsidi. Mau tak mau untuk memenuhi kebutuhan dari menanam hingga panen membeli pupuk non subsidi," ucapnya.

Menurutnya, kenaikan harga beras hal yang wajar asalkan harga gabah juga naik. Ia berharap pemerintah daerah bijak dalam penyelesaian masalah kenaikan harga beras.

“Jangan nanti harga beras naik, masyarakat non petani resah dan petani juga menjadi terjepit. Bijaksana lah pemerintah menyelesaikan,” ucapnya.

Edi, salah satu pedagang Rumah Makan Putri Minang, mengaku, pendapatannya mengalami penurunan semenjak harga beras naik. Tentunya ia sangat berharap pemerintah daerah bisa menurunkan harga beras.

"Jangan biarkan masalah ini terus berlarut-larut. Konon lagi harga beras melambung tinggi yang berdampak menambah beban bagi masyarakat. Kasihan masyarakat jika persoalan kenaikan harga beras dan kelangkaan pupuk dibiarkan,” ujarnya.

Menurut informasi, kata mantan anggota DPRD Sergai periode 2014-2019, Alexander Saputra, harga pupuk NPK Mutiara sekarang sudah mencapai Rp 700 ribu - Rp.1 juta per 50 kg (non subsidi).

“Jika tidak cepat diatasi, kasihan petani sekarang. Mereka itu terjepit, artinya pemerintah harus bisa menstabilkan harga pupuk dan racun, agar bisa menekan kembali harga beras menjadi stabil," tegas Alex.

(BAH/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi