Disebut Sosok Inspiratif, Prof Ridha Paparkan Gerakan Gadget Sehat di Hadapan Mahasiswa

Disebut Sosok Inspiratif, Prof Ridha Paparkan Gerakan Gadget Sehat di Hadapan Mahasiswa
Disebut Sosok Inspiratif, Prof Ridha Paparkan Gerakan Gadget Sehat di Hadapan Mahasiswa (Analisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Inisiator Gerakan Gadget Sehat Indonesia (GGSI), Prof. Dr. dr Ridha Dharmajaya paparkan bahaya penggunaan gadget sehat yang tidak tepat. Prof Ridha menyebutkan dua faktor penyebab penggunaan gadget yang bisa mengakibatkan dampak negatif. Yakni, posisi dan durasi.

Hal itu disampaikannya saat menjadi pemateri dan juga dianggap sosok inspiratif dalam acara Talkshow Inspiratif, Millenial Inspiratoon Award 2023 yang berlangsung di Gedung Serbaguna UINSU, Sabtu (28/10).

Di hadapan ratusan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi di Sumatera Utara, Prof Ridha menyebutkan posisi yang salah dalam menggunakan gadget akan sangat berdampak buruk bagi kesehatan.

"Jika menggunakan gadget dengan posisi yang meyebabkan adanya tekukan pada leher, maka akan ada beban yang ditanggung. Semakin dalam tekukan itu, maka akan semakin berat beban yang ditanggung leher," terang Prof Ridha.

Jika ini berlangsung singkat atau hanya beberapa menit sambung Prof Ridha ini tidak akan begitu berdampak.

"Tapi jika tekukan itu terjadi lebih dari dua jam dan secara terus menerus, ini menjadi masalah. Maka akan terjadi gangguan yakni saraf kejepit pada bagian leher. Gejalanya yakni berat di pundak, leher pegal, tangan kesemutan, dan bangun tidur tidak segar," ungkapnya.

Jika dulunya gejala ini sering dialami orang tua usia 60 tahun ke atas, tapi sekarang bilang Prof Ridha sering dialami remaja baik tingkat SMA, SMP bahkan anak SD.

"Parahnya lagi, jika gejala awal itu diabaikan dan kita terus menggunakan gadget dengan posisi yang salah dan dalam durasi waktu yang lama maka yang terjadi adalah kematian saraf," ucapnya.

Kematian saraf ini ungkap Prof Ridha jauh lebih berbahaya dan berujung cacat dengan gejala yang dialami adalah kelumpuhan pada tangan dan kaki, buang air kecil loss atau tidak terasa dan sekualitas bagi kaum lelaki hilang.

"Jika seperti ini maka tidak ada obat yang menyembuhkan dan tidak ada operasi yang bisa mengembalikan," sebutnya.

Untuk itulah dirinya menganggap pentingnya gerakan gadget sehat hadir di Indonesia dalam upaya menyelamatkan generasi muda dari situasi bonus demografi di mana usia produktif jauh lebih banyak dari usia non produktif.

"Kita dalam situasi bonus demografi ini harus dimanfaatkan agar Indonesia bisa masuk jajaran lima besar dunia jika generasi yang tumbuh adalah generasi berkualitas yakni sehat fisik, pintar dan bermoralitas yang baik. Tapi sebaliknya, jika generasi yang tumbuh karena prilaku salah terutama dalam penggunaan gadget maka yang terjadi adalah bencana demografi," ucapnya.

Untuk itu dirinya mengajak ratusan mahasiswa sebagai pewaris generasi berkualitas untuk lebih bijak dalam penggunaan gadget yang baik dan benar.

Dalam talkshow inspiratif yang diinisiasi Sumut Mengajar itu turut menghadirkan dua sosok inspiratif lainnya yakni, Ahmad Ridho selaku pembina Sumut Mengajar dan Wahyudi sebagai seorang motivator muda yang cukup dikenal di Sumatera Utara.

(JW/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi