Malam Munajat 93 Tahun Al-Washliyah, Lelang Lukisan Rp100 Juta

Malam Munajat 93 Tahun Al-Washliyah, Lelang Lukisan Rp100 Juta
Dedi Iskandar Batubara saat memberikan sambutan di Malam Munajat 93 Tahun Al-Washliyah (Analisa/nirwansyah sukartara)

Analisadaily.com, Medan- Gelaran Malam Munajat peringatan HUT ke-93 Al Jam'iyatul Washliyah (Al-Washliyah), Jumat (1/12/2023) malam berhasil melelang sebanyak 17 lukisan kaligrafi, dengan nilai Rp 100 juta lebih dari masyarakat dan warga Washliyah.

Hasilnya lelang ini akan dikirimkan untuk bantuan kepada Palestina. Ketua PW Al-Washliyah Sumatera Utara (Sumut) Ustaz H Dedi Iskandar Batubara menyampaikan bahwa sejatinya Palestina tidak membutuhkan donasi atau sumbangan dari negara luar, termasuk umat muslim Indonesia. Sebab, tanah Al-Quds merupakan simbol Islam yang harusnya jadi kewajiban umat muslim di dunia menjaganya.

"Mereka (Palestina) tak butuh sumbangan kita. Mereka tak butuh kasihani kita. Tetapi kitalah yang butuh. Karena Al-Aqsa adalah tempat Nabi Muhammad SAW berhijrah, yang sekarang masih dikuasai Israel," katanya pada acara yang digelar di Lapangan Astaka, Jalan Willem Iskander, Kecamatan Percut Seituan Kabupaten Deliserdang.

Karenanya Dedi Iskandar Batubara mengatakan bahwa donasi uang terkumpul tadi malam, lebih tepat disebut sebagai hadiah dari umat muslim, dalam momentum HUT ke-93 Al-Washliyah tahun 2023. Hadiah untuk para saudara dan mujahid di Palestina.

Dedi Iskandar Batubara juga mengapresiasi kehadiran dan antusias jemaah yang mengikuti kegiatan Malam Munajat yang diisi gelaran Takhtim, tahlil, doa, sholawat hingga ceramah tentang Palestina oleh Ust Abdul Latif Khan. Dihadiri Ketua Umum PB Al-Washliyah KH Masyhuril Khamis bersama jajaran pengurus, Dewan Fatwa dan pengurus wilayah serta panitia pelaksana.

Untuk donasi, selain dari sumbangan peserta yang hadir dalam Mal Munajat tersebut, juga terkumpul Rp100 juta lebih melalui lelang lukisan kaligrafi sebanyak 17 buah, di antaranya sumbangan jemaah Masjid Al Muhajirin Setiabudi (Rp21 Juta), Rektor UMN Al-Washliyah Dr H Firmansyah, Rektor UNIVA Dr HM Jamil (Rp10 Juta), event organizer Trans Kreasindo Productions (Rp10 Juta), Pengurus Daerah (PD) Al-Washliyah Asahan (Rp50 Juta), PD Al-Washliyah Medan (Rp10 Juta), dan sejumlah pengurus, organ bagian dan warga Washliyah.

Dalam ceramahnya, Ustaz H Abdul Latif Khan mengungkapan bahwa betapa besarnya fitnah yang disampaikan dunia Barat dan sekutunya, termasuk Israel. Mereka justru memposisikan Palestina sebagai pihak yang bersalah, dengan mengkambinghitamkan pasukan Hamas.

"Tidak sampai sebulan, mereka (Israel) membunuh 15 Ribu orang. Dua pertiganya adalah anak-anak, perempuan. Enam ribu orang tertimbun reruntuhan bangunan, yang kemungkinan besar mereka juga telah syahid," ujar Ustaz Abdul Latif Khan.

Ia juga mengecam sejumlah tokoh yang menyebut bahwa Hamas (pasukan pejuang kemerdekaan Palestina) adalah teroris. Padahal manusia manapun, akan tahu bahwa Israel lah teroris sebenarnya.

"Mereka (Israel) ingin menghapuskan generasi Palestina dengan membunuh anak-anak dan perempuan. Tetapi Allah menjadikan perempuan di Palestina memiliki rahim terkuat dan paling produktif. Dan Palestina bersyukur karena saudara-saudara mereka banyak di Indonesia. Makanya bendera ktka berkibar di sana, menghibahkan tanahnya untuk mendirikan Rumah Sakit Indonesia," katanya.

Untuk itu ia berharap, pada peringatan HUT ke-93 tahun ini, Al-Washliyah membuktikan diri sebagai ormas yang telah melahirkan para tokoh serta syuhada yang ikut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Dan juga memberikan perhatian dan kepedulian kepada Palestina.

Usai ceramah, Malam Munajat Peringatan HUT ke-93 Al-Washliyah, ditutup dengan doa dan sholawat Tibbil Qulub bersama seribuan orang.

(NS/BR)

Baca Juga

Rekomendasi