Pengerukan sungai diperlukan untuk menampung atau mengarahkan debit air yang besar dari hulu. Selain itu pembuatan bronjong atau dek penahan juga harus dilakukan agar ketika air sungai meluap tidak sampai membanjiri kebun atau rumah warga.

Kepala Desa Matondang, Ahmad Sahwil Daulay, saat ditemui menyebutkan kekhawatirannya akan banjir yang lebih besar jika Sungai Jorbing tidak segera dinormalisasi.

"Aek Jorbing harus segera dikeruk, dilebarkan dan dibuatkan dek penahan agar ketika debit air naik tidak sampai ke perumahan warga maupun melebar ke kebun masyarakat," sebut Ahmad, Kamis (28/12).

Ahmad mengatakan, sungai yang dulunya cukup dalam itu mengalami pendangkalan, sehingga butuh segera dinormalisasi oleh pemerintah.

"Pihak desa sudah menyampaikan kepada kecamatan untuk seterusnya kepada Pemkab Palas dan pihak terkait untuk dilakukan normalisasi," kata Ahmad.

Sebelumnya, pada Rabu (27/12), Sungai Jorbing meluap menyebabkan rumah dan jalan banjir. Sejumlah warga tampak berusaha seadanya agar air tidak masuk ke rumah, beberapa pengendara sepeda motor yang melintas juga mengalami mogok saat nekat melintasi banjir.

Informasi dari Kepala Desa Matondang, setidaknya 30 rumah warga tergenang air dengan ketinggian air kurang lebih 50 cm.

Kebun masyarakat juga terdampak dari meluapnya Sungai Jorbing, kurang lebih 8 hektare lahan masyarakat terendam banjir dengan kerugian puluhan juta rupiah.

(ATS/RZD)