Cerita KPR, Ingat BTN

Cerita KPR, Ingat BTN
Ilustrasi (Internet)

Oleh: Rizal Rudi Surya

MESKI sudah berlalu 15 tahun yang lalu, namun Hisar Hasibuan (49) masih ingat benar peristiwa tersebut. Bagi sebagian orang, peristiwa atau kejadian tersebut merupakan hal yang biasa. Namun bagi Hisar, tidak. Kejadian tersebut masih tersusun rapi dalam memori ingatannya. Kejadian yang membuatnya merasa lebih lengkap sebagai seorang kepala rumah tangga.

Saat itu, atau tepatnya pada suatu hari di bulan Februari 2009, ia mendapat telepon dari sebuah nomor yang belum dikenalnya. Nomor telepon kantor, bukan nomor telepon seluler (ponsel). Begitu diterima, muncul suara seorang wanita yang mengenalkan diri dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Cabang Medan. Begitu halusnya suara penelepon membuat Hisar tidak begitu mendengarnya karena sedang meminggirkan sepeda motornya ke tepi jalan.

“Maaf mbak dari mana. Kurang jelas sedang di pinggir jalan,” ungkapnya.

“Dari BTN pak,” ucap si mbaknya.

Begitu disebut dari BTN, jantungnya langsung berdetak. Pasti soal KPR yang diajukan, tebaknya dalam hati. Ternyata tebakannya tidak meleset.

“Pak pengajuan KPR bapak disetujui. Segera datang ke kantor untuk proses selanjutnya.....”

Hisar tidak ingat lagi kata-kata selanjutnya yang disampaikan si mbak penelepon karena saking bahagianya. Mempunyai rumah sendiri, merupakan sebuah impian. Selama ini satu hal yang selalu menghantui pemikirannya. Bisa punya rumah sendiri atau tidak. Sebagai seorang yang baru meniti karier menjadi jurnalis, tentu penghasilan yang diperoleh, tidak mencukupi untuk memiliki rumah secara kontan atau cash.

Tapi sebagai seorang kepala rumah tangga yang bertanggung jawab, ia harus memiliki rumah sendiri. Ia tidak ingin selamanya tinggal di rumah orangtuanya, atau tinggal di rumah kontrakan. Kabar bahagia itu sekaligus merupakan kado terindah buat sang istri. Saat itu, sang istri sedang hamil tua mengandung anak pertama. Bersama sang istri pula lah, ia keesokkan harinya berboncengan sepeda motor menuju kantor BTN Cabang Medan.

Hisar ingat betul proses dari awal untuk memiliki rumah, tidaklah serumit yang dipikirkan sebelumnya. Selama ini banyak informasi yang menyebutkan untuk memperoleh rumah melalui KPR tidaklah mudah. Hal itulah yang membuatnya sempat ragu-ragu. Tidak yakin.

Awalnya ia membaca iklan di media tempatnya bekerja. Ada penawaran kompleks perumahan yang sedang dibangun. Namanya, Kompleks Bougenville Indah. Alamatnya, Jalan Sei Mencirim, Dusun I, Desa Sukamaju Kampung Lalang, Kabupaten Deliserdang, Sunggal, Sumatera Utara. Pengembangnya, PT Artha Inti Graha.

Kompleks perumahan tersebut tidak begitu jauh dari tempatnya bekerja. Hanya sekitar 30 menit dari pusat Kota Medan. Meski awalnya masih agak ragu-ragu, namun nomor telepon yang dicantumkan dalam iklan tersebut, langsung dihubungi. Langsung janji ketemu.

“Ada beberapa bank yang menawarkan KPR, namun kami sarankan BTN saja. Karena prosesnya lebih mudah dan cepat. Itu yang paling penting,” ucap sales pengembang tersebut menawarkan.

“Kami menawarkan kepada bapak karena pengalaman kami selama ini. Kami juga ingin agar prosesnya cepat dan bapak tidak terganggu bekerja,” lanjutnya lagi.

Ternyata, kata Hisar, tawaran yang disampaikan sales pengembang tersebut tidak berlebihan. Sejak awal sampai deal, tidak membutuhkan waktu yang panjang, Tidak sampai berbulan-bulan. Sampai dengan saat ini Hisar masih tinggal di kompleks perumahan tersebut bersama dengan istri dan kedua anaknya.

“Selama hampir 15 tahun ini tidak pernah ada masalah. Dan April 2024 nanti, habislah utangku. Udah betul-betul jadi rumahku,” kata Hisar dengan logat Batak-nya ketika menceritakan pengalamannya, Jumat (26/1/2024).

Ditawari lagi

Pengalaman yang tidak jauh berbeda disampaikan Nirwansyah Sukartara (34), seorang pegawai swasta di Medan. Bedanya, Nirwan--demikian biasa disapa--memiliki rumah sebelum berumah tangga, meski sebenarnya meleset dari target yang ditetapkannya.

“Saya memiliki target memiliki rumah pada usia 24 tahun. Namun target itu baru terpenuhi pada usia 25 tahun.Meleset satu tahun,” ungkap Nirwan, Sabtu (27/1/2024).

Nirwan mengungkapkan pada 2015, ia “berburu” rumah. Sejumlah pameran perumahan didatangi. Puluhan brosur rumah didapat. Sasaran yang dianggap sesuai, baik dari sisi lokasi maupun harga didatangi. Akhirnya pilihan dijatuhkan pada Kompleks Johor Bahru Kencana, yang berada di Jalan Tani Bersaudara, Kecamatan Namorambe, Kabupaten Deliserdang.

Saat berbicara dengan sales dari PT Kharisma Graha Jaya selaku developer Kompleks Johor Bahru Kencana, ditawari untuk menggunakan fasilitas KPR Subsidi BTN. Alasannya satu, proses lebih mudah dan cepat.

“Dan memang terbukti menggunakan KPR bersubsidi dari BTN, selain prosesnya lebih mudah, juga lebih cepat. Akhirnya sama punya rumah sendiri pada tahun 2015,” ungkapnya.

Bahkan lanjut Nirwan, mungkin karena selama ini pembayaran yang dilakukan lancar, ia ditawari lagi oleh pihak BTN. “Saya ditawari untuk menggambil kredit melalui BTN,” ungkap Nirwan.

Mudah dan cepat

Soal mudah dan cepatnya proses KPR bersubsidi di BTN diakui oleh Bayu Pratomo. Bayu Pratomo merupakan Direktur Karya Sadewa Grup, perusahaan yang bergerak di bidang pembangunan perumahan. Pengusaha muda ini mulai berkecimpung di dunia perumahan sejak 2018.

Bayu bercerita ia berbisnis di sektor perumahan mulai dari nol. Awalnya diajak kawan membantu. Kemudian bersama kawan membuka usaha sendiri. Kalau awalnya dia merintis usaha di Kota Medan dan sekitarnya seperti di Deliserdang, saat ini sudah ekspansi hingga ke Riau.

Bayu yang juga Wakil Sekretaris DPD REI Sumatera Utara mengatakan, pengajuan KPR bersubsidi di BTN prosesnya lebih mudah dan cepat.

“Hampir 90 persen KPR bersubsidi kami melalui BTN,” ungkapnya, Jumat (9/2/2024).

Di situlah kata Bayu letak keunggulan BTN dibanding bank lain. “Karena BTN memang fokus di KPR. Jadi berbicara soal KPR pasti ingat BTN,“ kata Bayu.

Hal yang sama disampaikan Sekretaris DPD REI Sumut, Reza Sirait. Menurut Reza seluruh anggota REI Sumut bermitra dengan Bank BTN.

“Seluruh anggota REI Sumut bermitra dengan BTN karena BTN sudah dikenal sebagai bank yang fokus di sektor pembangunan perumahan," ujar Reza ketika dihubungi, Jumat (16/2/2024).

Dijelaskan, hampir seluruh anggota REI Sumut menggunakan KPR bersubsidi BTN. "Hanya sedikit yang menggunakan fasilitas KPR dari bank lain," katanya.

Mengenai persyaratan dan prosedur untuk memperoleh fasilitas KPR menurut Reza pada dasarnya sama setiap bank. "Dari sisi pendekatan kita dan pelayanan yang diberikan kepada baik kepada kita dan konsumen yang membuat pilihan jatuh pada BTN, baik subsidi maupun nonsubsidi," ujar Reza.

Rajanya KPR

BTN sendiri di usia ke-74 tahun ini, dikenal sebagai "rajanya" KPR di Tanah Air. Lebih dari 40 persen pangsa KPR baik subsidi maupun nonsubsidi "dikuasai" BTN. BTN masih menjadi pemain utama dalam penyaluran kredit perumahan.

Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu dalam paparan kinerja sepanjang 2023, Senin (12/2/2024) sebagaimana dikutip dari cnbcindonesia.com, memaparkan, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. mencatat penyaluran kredit mencapai Rp 333,7 triliun hingga Desember 2023. Capaian ini naik 11,9% secara tahunan (yoy). Pertumbuhan kredit lebih tinggi dibandingkan dengan aset yang naik 9,1% yoy pada periode yang sama.

"KPR jadi motor terbesar menggerakkan kinerja mesin bisnis BTN. KPR berkontribusi Rp 257,92 triliun atau 86,96% terhadap total portofolio kredit bank. Segmen KPR subsidi tercatat naik 10,9% yoy dan nonsubsidi mencetak pertumbuhan rekor tertinggi setelah Covid-19 atau sebesar 9,5% yoy," ungkapnya.

Pada kesempatan lain, Nixon L.P. Napitupulu pada acara BTN Economy Outlook 2024 di Surabaya, Jawa Timur, Selasa (30/1/24) memproyeksikan pertumbuhan penjualan rumah tahun ini di angka sekitar 11%-12%.

Menurut Nixon, hal ini terutama didorong adanya stimulus pemerintah mulai dari kebijakan "PPN Ditanggung Pemerintah (PPN DTP)" hingga harga rumah Rp5 miliar, insentif biaya administrasi pengurusan rumah murah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) sebesar Rp4 juta, pelonggaran rasio LTV/FTV kredit/pembiayaan properti menjadi maksimal 100 persen untuk semua jenis properti, masih adanya KPR Subsidi dan lain sebagainya.

"Stimulus-stimulus ini yang menyebabkan pertumbuhan penjualan rumah tahun ini kita harapkan mencapai 12 persen," katanya.

Dengan realisasi yang telah dicapai pada 2023 dan proyeksi yang telah ditetapkan pada 2024 ini, BTN akan tetap menjadi "rajanya KPR". Namun ada pepatah mengatakan, "mempertahankan lebih sulit dari meraihnya". Pekerjaan untuk tetap menjadi " rajanya KPR" bukanlah pekerjaan yang mudah. Namun berkat semangat kerja sama, serta pengalaman selama ini, plus inovasi khususnya dalam hal pelayanan membuat BTN akan tetap menjadi yang terdepan dalam penyaluran kredit perumahan.

Selamat HUT ke-74 BTN!

(RRS/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi