Pelatih Belanda, Ronald Koeman (AFP/LLUIS GENE)
Analisadaily.com, Jerman - Pelatih Belanda, Ronald Koeman, tidak ingin kejadian melawan Austria terulang lagi saat berjumpa Turki pada babak perempat final di Stadion Olimpiade Berlin pada Sabtu waktu setempat atau Minggu (7/7) dini hari pukul 02.00 WIB.
Koeman menyebut kekalahan dengan skor 2-3 dari Austria pada laga terakhir fase grup Euro atau Piala Eropa 2024 Jerman, "mengerikan" dan oleh karena itu ia mengatakan "jangan sampai Austria terulang lagi"
"Jika Anda ingin tampil bagus, Anda tidak perlu mengalami kekalahan terlebih dahulu, jangan sampai Austria terulang lagi," kata Koeman, dikutip dari AFP, Sabtu (6/7).
“Anda harus melakukannya sendiri, para pemain berdiri di depan semifinal, ini adalah peluang untuk maju di turnamen ini," ucap Koeman dilansir dari Antara.
Bek Belanda Denzel Dumfries juga sependapat dengan pelatihnya dimana ia mengatakan "Saya tidak butuh motivasi ekstra untuk pertandingan ini, ini perempat final Euro, senang sekali bisa berada di sini".
Koeman lalu mengatakan bahwa apabila Oranye mampu mempertahankan permainan seperti saat membungkam Rumania di babak 16 besar dengan skor 3-0, maka peluang juara ada di pihak timnya.
“Pertandingan terakhir berada pada level yang sangat bagus dari segi sepak bola, jika kami mempertahankan level tersebut maka ini bisa menjadi turnamen yang sangat bagus bagi kami,” lanjut pelatih yang dulu menjadi kapten Belanda saat mereka meraih juara di Euro 1988 itu.
Lebih lanjut, Koeman juga menyoroti banyaknya diaspora Turki di seluruh sudut Jerman yang akan membuat lawannya mendapatkan dukungan penuh di Berlin.
“Saya punya pengalaman melawan tim-tim Turki, atmosfernya selalu bagus,” kata Koeman.
"Kami hanya perlu menguasai bola dan mereka akan diam. Anda harus tenang, bisnis, dan memainkan permainan Anda," tambahnya.
Sementara itu, Pelatih Turki Vincenzo Montella mengatakan Belanda adalah "tim yang sangat berbakat". Ia akan berusaha menggunakan pendekatan taktik berbeda untuk membawa timnya melaju ke semifinal.
"Kami adalah salah satu tim dengan pengalaman turnamen paling sedikit, jadi kami sangat bahagia bisa mencapai sejauh ini. Saya tidak percaya pada formasi, tapi saya percaya pada taktik. Kami mencoba mengubah dari pertandingan ke pertandingan sesuai dengan lawan kami," kata Montella dari laman resmi UEFA.
(CSP)