Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB PBSI), Fadil Imran, memberikan keterangan di sela-sela menyaksinakn pertandingan final cabang bulutangkis di GOR PBSI Sumut, Kamis (19/9). (Analisadaily/Cristison Sondang Pane)
Analisadaily.com, Medan - Cabang bulutangkis pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh - Sumut menjadi salah satu instrumen memantau calon-calon atlet untuk masuk Pelatnas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
“Pemain Pelatnas itu bisa kita pantau dari sekarang,” kata Ketua Umum Pengurus Besar PBSI, Muhammad Fadil Imran saat menyaksikan pertandingan final cabang bulutangkis PON XXI Aceh - Sumut di GOR PBSI Sumut, Kamis (19/9).
Di samping, kata dia, tentu membuka ruang bagi Pengurus Provinsi PBSI untuk menunjukkan supaya kualitasnya, bukan hanya merata di pulau Jawa, tapi juga di seluruh Indonesia.
Di sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan sekaligus juga menjadi ajang evaluasi Komite Nasional Olahraga Indonesia (KONI) Daerah tentang kinerja Pengprov PBSI masing-masing daerah.
Menurut Fadil, ini sebuah ekosistem yang harus terjalin antara Pengprov, KONI dan Pemerintah Daerah.
“Sehingga, harapan kami PB PBSI, kemampuan atlet kita ini bisa merata,” tutur Fadil, yang memuji penampilan atlet Jabar melawan Jateng, dengan menyebutkan bahwa laga cukup ketat, seru.
“Ini sekaligus pembuktian bahwa Pengprov-pengprov yang memang konsen dan ada kemauan untuk maju, kelihatan,” ujar Fadil.
Kondisi tersebut harus digelorakan, sebarluaskan agar seleksi Pekan Olahraga Nasional tidak hanya provinsi-provinsi tertentu.
Rencananya, Fadil menyebut akan merubah regulasi, rekrutmen atlet Pelatnas itu tidak hanya Seleknas yang diadakan di akhir tahun, bisa dari talent scouting, pemandu bakat, pengembangan daerah.
Itu lebih adil
Yang kedua, dia lanjut menjelaskan, mungkin memberi ruang ke Sirnas (Sirkuit Bulutangkis Nasional) untuk menunjukkan mana pemain-pemain yang memang bagus. Demikian juga dengan sistem degradasi nanti tentunya harus objektif, termasuk karena performa.
“Ini untuk regenerasi atlet yang di bawah, kalau tidak perform dengan biak, ini junior akan menyusul,” tambah Fadil.
Pebulutangkis tunggal putra Jawa Tengah, Richie Duta Richardo, menyambut baik rencana yang disampaikan Fadil Imran. Selama ini, atlet yang dapat masuk Pelatnas hanya melalui Seleksi Nasional (Seleknas). Richie mengatakan, itu akan adil.
“Kalau misalnya begitu, itu lebih adil. Tahun lalu ada yang juara Sirnas, tapi yang juara Seleknas yang masuk. Juara yang lainnya jadi tidak terpantau, sayang sih,” ucap Richie.
(CSP)