Analisadaily.com, Utah - Shari Franke, putri sulung Ruby Franke, seorang blogger parenting dari Utah yang terlibat kasus kekerasan anak telah memperingatkan para orang tua yang memposting foto dan video anak-anak mereka di media sosial demi keuntungan finansial. Ruby Franke, 41 tahun, bersama rekannya, Jodi Hildebrandt, menjalankan kanal YouTube bernama ConneXions Classrooms yang berfokus pada konten parenting dan gaya hidup. Pada Desember lalu, keduanya mengaku bersalah atas empat dari enam dakwaan kekerasan anak tingkat dua yang melibatkan dua anak dari keluarga Franke.
"Ini lebih dari sekadar merekam kehidupan keluarga dan menaruhnya online. Ini adalah pekerjaan penuh waktu, dengan karyawan, manajer, serta strategi pemasaran. Perbedaannya adalah bahwa para karyawannya adalah anak-anak," ungkap Shari, melansir Foxnews, Senin (28/10/2024).
Anak-anak dari usia dini hingga 18 tahun telah menjadi pusat bisnis keluarga di platform seperti YouTube dan Instagram.
Shari juga menyoroti bahwa Utah dikenal sebagai "pusat konten keluarga" karena budaya negara tersebut mendorong anggotanya untuk berbagi nilai-nilai keluarga. "Kami memiliki keluarga besar, yang membuat konten keluarga lebih menguntungkan. Tetapi tidak pernah ada alasan yang baik untuk memposting anak-anak Anda online demi uang atau ketenaran," tambah Shari.
Ruby Franke sebelumnya memiliki vlog sendiri bernama 8Passengers, yang menampilkan kehidupannya bersama delapan anaknya. Namun, pendapatan dari kanal tersebut disebut Shari sebagai "suap" untuk anak-anak. Misalnya, anak-anak akan menerima hadiah uang atau perjalanan belanja jika bersedia merekam momen tertentu. Bahkan, liburan keluarga sering dianggap sebagai kompensasi atas kerja mereka, tanpa adanya hukum yang menjamin bahwa anak-anak influencer mendapatkan bagian yang adil dari pendapatan tersebut.
Shari kini menyerukan kepada legislator Utah untuk memperhatikan dan mempertimbangkan perlindungan bagi influencer anak-anak, khususnya dalam hal pembagian hasil yang adil.
Pada tahun 2023, Ruby Franke dan Jodi Hildebrandt ditangkap setelah dugaan kekerasan terhadap dua anak Franke terungkap. Kasus ini mencuat setelah putra Franke melarikan diri dari rumah Hildebrandt dalam kondisi kekurangan gizi dan mengalami kekerasan fisik.
"Selama empat tahun terakhir, saya mengikuti bimbingan yang membawa saya ke dalam delusi gelap," ungkap Ruby Franke dalam sidang vonisnya.
Komentar Shari Franke tentang kasus ini datang menjelang peluncuran film Lifetime yang mengangkat kisah ibunya, berjudul Mormon Mom Gone Wrong. Di akun Instagram-nya, Shari menolak keterlibatan dalam pembuatan film tersebut, serta menolak menerima keuntungan dari film yang dianggapnya merusak perasaan saudara-saudaranya.
"Film ini sampah, dan hanya menyakiti saudara-saudaraku lebih banyak. Tolong jangan dukung film ini," tulisnya saat itu. (DEL)