Survei yang diterima, Sabtu (23/11), dilakukan Lembaga Riset Publik (Larispa) dalam laporan survei tingkat kepercayaan masyarakat Kabupaten Deliserdang terhadap Pilkada Deliserdang 18 Oktober-22 Oktober 2024.

Di mana populasi survei dilakukan yaitu warga Kabupaten Deliserdang yang sudah memiliki hak pilih berusia diatas 17 tahun. Dengan menggunakan metode multistage random sampling yang jumlah responden 2.200, margin error 2,0 persen pad tingkat kepercayaan 95 persen.

Pada simulasi pertanyaan siapakah pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati yang anda inginkan saat ini, di mana hasilnya dengan menyertakan 3 pasangan calon. Paslon nomor urut 3 Yusuf-Bayu unggul, tidak terlawan dari kandidat lain dengan mendapatkan perolehan 42,23 persen, disusul Palson nomor urut 1, Sofyan Nasution-Junaidi Parapat sebesar 27,55 persen.

Kemudian posisi ketiga ditempati Palson nomor urut 2, Asri Luddin Tambunan dan Lom Lom Suwondo 23,36 persen. Sedangkan belum menentukan pilihannya sebesar 6,86 persen.

Simulasi juga mempertanyakan, apakah Anda bahwa tanggal 27 November Pilkada serentak, sebanyak 88,84 persen mengetahui, 7,73 persen tidak mengetahui dan 3,43 persen tidak tahu.

Sedangkan saat pertanyaan menurut Anda, kapan memutuskan untuk memilih calon Bupati dan Wakil Bupati Deliserdang, responden menjawab sebelum masa kampanye 55,37 persen, pada masa kampanye 21,44 persen, pada masa tenang sebelum pemilihan 7,50 persen.

Selanjutnya, sebelum berangkat ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada hari pemilihan 8,43 persen, ketika dikonfirmasi depan kotak suara pada saat pemilihan 3,60 persen dan tidak menjawab 3,66 persen.

Masyarakat Deliserdang Hendaki 'Naik Kelas'

Pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN-Sumut), Faisal Riza, ketika dimintai tanggapannya bagaimana fenomena hasil survei yang hasilnya Paslon Yusuf-Bayu unggul dibandingkan dengan kedua Palson lain, merupakan gambaran masyarakat menginginkan Deliserdang 'naik kelas'.

"Elektabilitas tinggi yang diraih Yusuf-Bayu itu gambaran bahwa masyarakat Deliserdang menginginkan perubahan signifikan, meningkatkan kualitas layanan pemerintah kepada mereka. Ini cerminan masyarakat Deliserdang yang menghendaki 'naik kelas'," katanya.

Kedua, lanjut Faisal, kecenderungan pilihan terhadap Yusuf-Bayu tersebut dapat juga dimaknai sebagai semangat demokrasi yang penting.

"Ada antusiasme publik terhadap para pemimpin mereka, kepercayaan terhadap proses demokrasi, terhadap Pemilukada bahwa proses Pemilukada merupakan distribusi kekuasaan di daerah. Mesti ada pergantian, bukan orang tertentu dari keluarga tertentu," ungkapnya.

Faisal mengakui, walaupun Paslon Yusuf-Bayu unggul, tapi dilihat juga kecenderungan seberapa massive politik uang jelang hari pemilihan yang masih ada 4 hari lagi menjelang pencoblosan yaitu Rabu 27 November 2025.

"Dari hasil survey tersebut perlu diperhatikan adalah kecenderungan mengganti pilihan yang mungkin dilakukan oleh masyarakat. Seberapa tinggi efikasi terhadap itu," pungkasnya.

(KAH/RZD)