Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Belawan, Rizki Fadhillah, menyampaikan bahwa pola angin di perairan Sumatera bagian utara umumnya bertiup dari arah Barat hingga Utara dengan kecepatan antara 2 hingga 25 knot. Kondisi ini menjadi salah satu faktor utama yang menyebabkan terjadinya gelombang tinggi di wilayah tersebut.

Dalam dua hari ke depan, beberapa wilayah yang berpotensi mengalami gelombang tinggi meliputi:

• Gelombang 1,25–2,5 Meter

• Perairan Utara Sabang

• Perairan Barat Aceh

• Samudera Hindia Barat Aceh

• Perairan Nias-Sibolga

• Samudera Hindia Barat Nias

• Gelombang 0,5–1,25 Meter

• Selat Malaka bagian utara

• Perairan Sabang–Banda Aceh

• Perairan Lhokseumawe

• Selat Malaka bagian tengah

• Perairan Meulaboh–Sinabang

Rizki juga mengingatkan bahwa gelombang maksimum dapat mencapai dua kali tinggi gelombang yang diprakirakan.

Gelombang tinggi ini dapat mengganggu aktivitas pelayaran dan berpotensi memberikan dampak buruk bagi masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir. Para nelayan diimbau untuk berhati-hati saat melaut, sementara warga di tepi pantai disarankan waspada terhadap kemungkinan dampak gelombang tinggi, seperti banjir rob.

Informasi ini diharapkan dapat membantu masyarakat, khususnya nelayan dan pemangku kepentingan terkait, dalam merencanakan aktivitas dengan lebih baik. Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat memantau pembaruan prakiraan cuaca dari BMKG.

Selalu utamakan keselamatan dengan mematuhi rekomendasi dari otoritas setempat. Waspada terhadap perubahan cuaca ekstrem adalah langkah penting untuk mengurangi risiko yang mungkin terjadi.

(ANT/DEL)