Meluapnya air Sungai Padang merupakan banjir kiriman dari hulu, ditambah lagi dalam beberapa hari ini hujan terjadi di beberapa daerah dan Kota Tebingtinggi. Air mengalir ke Sungai Padang, dan karena tidak mampu menampung debit air cukup tinggi, air merambah ke rumah-rumah warga.

Bagi warga yang tinggal di bantaran Sungai Padang, banjir ini sudah biasa. Beberapa kali banjir yang terjadi, masyarakat tetap bertahan dan tinggal di rumah masing-masing. Kecuali kondisi air sangat membahayakan keselamatan jiwa.

"Kalaupun mengungsi, pasti kami-kami ini ditempatkan di tenda-tenda darurat. Sementara banyak warga yang harus menyelamatkan barang-barang dari genangan air, apalagi hewan-hewan ternak yang harus diselamatkan dari luapan air. Belum lagi tanaman palawija dan lainnya terendam, beginilah risiko kalau terjadinya Sungai Padang meluap," ungkap Wahidin, warga Kelurahan Bandar Utama.

Tak hanya itu, warga yang tinggal di Jalan Antor Mangan setiap tahun mengalami kebanjiran akibat luapan Sungai Padang. Walaupun ada tembok penahan banjir yang dibangun beberapa tahun lalu tidak berfungsi sama sekali.

Karena, daerah tersebut permukaan tanah terlalu rendah dan air cepat masuk. Dahulunya, tembok dibangun dan air tidak bisa cepat merambah ke rumah penduduk. Tapi, tapi dari beberapa salah air dapat masuk dan keluar tidak bisa. Akhirnya, warga membobol dinding tembok pembatas banjir.

(CHA/RZD)