Namun Hal tersebut tidaklah cukup signifikan jika pondasi terhadap visi tidak diperkuat. Hal tersebut disampaikan Pengamat Hukum dan Budaya Indonesia, Dr Christian Orchard Perangin angin SH, MKn, dalam siaran persnya di sela-sela pelantikan pengurus Kebaktian Anak dan Kebaktian Remaja (KAKR) Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Runggun Kemenangan Tani, Medan, Minggu (2/2).

Christian berpendapat bahwa terkadang fokus pencapaian visi pembentukan generasi emas melupakan pondasi bagi anak dan generasi saat ini. Keimanan dan budaya wajib terinternalisasi di dalam jiwa dan sanubari anak sebagai generasi bangsa.

“Itu tugas kita semua, khususnya para pengurus keagamaan yang berfokus kepada pembentukan karakter dan keimanan anak,” ujarnya.

Christian menambahkan, pemuka agama yang ada di Indonesia harus menjadi pioner dalam membentuk fondasi keimanan dan budaya bagi anak. Khusus untuk pembentukan karakter anak di GBKP fokus dan pondasi yang sedang dibangun harus memastikan bahwa keimanan dan budaya menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.

“Kebaktian Anak dan Kebaktian Remaja (KAKR) GBKP harus menjadi kerinduan bagi anak sekolah minggu di lingkup GBKP sehingga minimal memberikan sumbangan bagi terbentuknya generasi emas Indonesia,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut pengurus KAKR GBKP Kemenangan Tani dilantik oleh Pdt Israel Milala STh, dan penyerahan surat keputusan (SK) periode 2024- 2029 oleh Ketua Runggun Kemenangan Tani Jantoni Tarigan SH.

Susunan pengurus adalah sebagai berikut: Ketua Dr Christian Perangin-angin, Wakil Ketua Feliks Ginting MSi, Sekretaris Herliani Br Tarigan SPd, Wakil Sekretaris Danny Bukit MSi, Keuangan Hanna Bella Sebayang, anggota Erlina Perangin angin SE Ak dan Hanna Milala SE Ak.

(RRS/RZD)