
Warga Nagori (Desa) Pematang Gajing, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, menggelar kegiatan bertajuk "Mari Kita Sukseskan Grobyok Tikus Persawahan" yang bertujuan meningkatkan program ketahanan pangan bersama anggota DPRD Sumut Darma Putra Rang (Analisadaily/Franscius)
Analisadaily.com, Simalungun - Dalam upaya mendukung program ketahanan pangan nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, Nagori (Desa) Pematang Gajing, Kecamatan Gunung Malela, Kabupaten Simalungun, menggelar kegiatan bertajuk "Mari Kita Sukseskan Grobyok Tikus Persawahan".
Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara (Dapil Siantar - Simalungun) Darma Putra Rangkuti, memberikan apresiasi atas inisiatif Desa Pematang Gajing dalam mendukung program pemerintah di sektor pertanian. Menurutnya, langkah ini sejalan dengan kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan ketahanan pangan dan swasembada energi. "Program ini patut dicontoh oleh desa-desa lain, terutama di daerah yang menjadi lumbung padi seperti Kabupaten Simalungun. Selain upaya pemberantasan hama, diharapkan pemerintah provinsi juga dapat memperbaiki infrastruktur irigasi guna mendukung ketahanan pangan di Sumatera Utara," ungkapnya. Ia menambahkan bahwa keberlanjutan program seperti ini perlu mendapat dukungan dari pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya. Selain itu, diperlukan pendampingan teknis bagi petani, baik dalam pengendalian hama maupun peningkatan kualitas produksi pertanian agar program ketahanan pangan bisa berjalan optimal. Antusiasme masyarakat dalam kegiatan ini terlihat sangat tinggi. Banyak peserta, termasuk anak-anak sekolah, yang turut serta menangkap tikus sebagai bentuk partisipasi dalam menjaga hasil pertanian desa mereka. Salah satu peserta, seorang petani Andika Aritonang mengaku senang dengan adanya program ini karena memberikan manfaat ganda. Selain membantu mengurangi populasi tikus di sawahnya, ia juga mendapatkan keuntungan dari insentif yang diberikan pemerintah desa.
"Kami para petani sering mengalami gagal panen karena tikus. Dengan adanya program ini, setidaknya kami bisa sedikit lega karena jumlah tikus bisa dikurangi secara bersama-sama," katanya. Masyarakat berharap agar kegiatan ini bisa menjadi agenda rutin yang melibatkan lebih banyak desa di Simalungun. Mereka juga berharap pemerintah bisa memberikan solusi jangka panjang, seperti pembangunan sistem irigasi yang lebih baik, penyediaan pupuk bersubsidi, serta pendampingan dari tenaga penyuluh pertanian. "Dengan adanya program "Grobyok Tikus Persawahan", diharapkan ketahanan pangan di Kabupaten Simalungun semakin kuat dan berkelanjutan. Program ini menjadi bukti bahwa sinergi antara pemerintah desa, petani, dan masyarakat dapat menciptakan solusi nyata dalam menghadapi tantangan sektor pertanian," ujar Andika.(FHS/DEL)