Bantu Krisis Kemanuasiaan, PBB Anggarkan Rp 1,8 Triliun

Bantu Krisis Kemanuasiaan, PBB Anggarkan Rp 1,8 Triliun
Arsip - Para pengungsi krisis kemanusiaan di Sudan. (Anadolu/as)

Analisadaily.com, Jenewa - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengumumkan anggaran 110 juta dolar AS atau sekitar Rp 1,8 triliun untuk membantu mengatasi 10 krisis kemanusiaan yang terabaikan di Afrika, Asia, dan Amerika Latin.

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan pendanaan kemanusiaan global semakin berkurang dan diperkirakan mencapai titik terendah dalam sejarah pada tahun ini.

Dilansir dari Antara, Jumat (7/3), lebih dari 300 juta orang saat ini membutuhkan bantuan mendesak, menurut OCHA.

“Bagi negara-negara yang dilanda konflik, perubahan iklim, dan gejolak ekonomi, pemangkasan anggaran secara brutal tidak menghilangkan kebutuhan kemanusiaan,” kata Tom Fletcher, Wakil Sekretaris Jenderal Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat OCHA, Kamis (6/3).

“Alokasi dana darurat saat ini tersalurkan begitu cepat ke tempat-tempat yang paling membutuhkan,” katanya.

Menurut pernyataan itu, sepertiga dari pendanaan baru tersebut akan dipakai untuk membantu Sudan dan Chad yang tengah dilanda kekerasan, pengungsian, dan kelaparan.

Bantuan tambahan akan dikirim ke Afganistan, Republik Afrika Tengah, Honduras, Mauritania, Niger, Somalia, Venezuela, dan Zambia.

Pendanaan itu juga akan memperkuat inisiatif untuk melindungi komunitas rentan yang terdampak perubahan iklim.

Pada akhir 2024, anggaran 110 juta dolar AS telah membantu lebih dari 3 juta orang yang terdampak krisis di 10 negara, menurut pernyataan itu.

“Tahun ini, komunitas kemanusiaan mencari hampir 45 miliar dolar AS untuk membantu 185 juta orang yang paling rentan terjebak dalam krisis di seluruh dunia,” kata OCHA.

Namun, hingga saat ini, hanya 5 persen dari anggaran itu yang telah dicairkan, sehingga menimbulkan kekurangan lebih dari 42 miliar dolar AS, menurut pernyataan itu.

(ANT/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi