Katy Perry Nyanyikan "What a Wonderful World" dari Luar Angkasa (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Langit bukan lagi batas. Bagi penyanyi pop ikonik Katy Perry, ruang angkasa kini menjadi panggung terbarunya. Pada Senin, 14 April 2025, pelantun lagu Firework itu menjadi salah satu dari enam perempuan yang sukses menjalani penerbangan sub-orbital bersama Blue Origin, perusahaan antariksa milik Jeff Bezos.
Dalam misi bersejarah ini, Perry tak sekadar menjadi penumpang. Ia membubuhkan jejak suara dengan menyanyikan lagu klasik What a Wonderful World di tengah heningnya ruang tanpa gravitasi. “Saya harus bernyanyi di luar angkasa,” ujar Perry dalam unggahan di laman Instagram-nya, sehari sebelum peluncuran.
Penerbangan Bersejarah Penuh Makna
Dari landasan peluncuran di Texas Barat, roket New Shepard meluncur pada pukul 09.30 pagi waktu setempat. Dalam tempo delapan menit, kapsul tanpa awak itu membawa keenam perempuan—di antaranya jurnalis Gayle King, filantropis Lauren Sanchez, hingga veteran NASA Aisha Bowe—menembus atmosfer hingga melewati Garis Karman, yang secara internasional diakui sebagai batas ruang angkasa.
Setelah roket utama terpisah dari kapsul, mereka melayang dalam kondisi tanpa bobot. Di titik tertinggi perjalanan, Katy Perry, dalam kondisi tubuh bebas dari gaya gravitasi, melantunkan lagu legendaris Louis Armstrong itu—dengan suara yang, untuk pertama kalinya, berkumandang di antara bintang.
Di luar jendela kapsul yang mengambang 100 kilometer di atas permukaan Bumi, pemandangan planet biru tampak begitu sunyi dan jauh. Dalam momen intim itu, suara Perry mengisi keheningan luar angkasa, membalut pengalaman transendental dalam narasi musikal yang penuh emosi. “Jelas diri saya yang lebih tinggi yang mengendalikan kapal,” kata Perry kepada Variety. “Saya tidak menyangka akan menyanyikan lagu itu di luar angkasa.”
Sekitar sembilan menit setelah peluncuran, kapsul kembali ke tanah dengan parasut besar yang mengembang sempurna. Debu padang pasir menyambut mereka di permukaan Texas Barat. Katy Perry turun, mencium tanah, dan mengangkat setangkai bunga daisy yang dibawanya sejak dari darat—sebuah gestur yang menggabungkan rasa syukur dan haru.
Gayle King berlutut dan menunjuk langit, sedangkan Amanda Nguyen dan Aisha Bowe berteriak kegirangan. Di tengah debu yang mengambang, mereka berdiri sebagai pionir baru dari babak sejarah: Perempuan yang menyentuh bintang.
Penerbangan ini bukan hanya perjalanan pribadi bagi Perry dan rekan-rekannya. Misi ini dirancang untuk menginspirasi lebih banyak perempuan di bidang sains, teknologi, teknik, dan matematika (STEM). Kehadiran figur publik sekelas Katy Perry memberi gema besar pada kampanye ini bahwa ruang angkasa tak hanya milik astronot atau ilmuwan, tapi juga seniman, pemimpi, dan pencerita. “Biarkan aku mengagumi tanah sebentar saja,” ujar King, sesaat sebelum memeluk Bezos, pendiri perusahaan yang membawa mereka ke sana.
(CW1)(DEL)