Masyarakat Tak Perlu Risau Pakai Galon Guna Ulang, Peneliti Bilang Aman

Masyarakat Tak Perlu Risau Pakai Galon Guna Ulang, Peneliti Bilang Aman
Masyarakat Tak Perlu Risau Pakai Galon Guna Ulang, Peneliti Bilang Aman (Analisadaily/ilustrasi)

Analisadaily.com, Jakarta - Masyarakat tidak perlu khawatir untuk memakai galon guna ulang sebagai wadah air minum sehari-hari. Disamping aman, pemakaian galon guna ulang juga turut berkontribusi bagi kebersihan lingkungan lantaran mengurangi jumlah sampah plastik yang terbuang.

Galon guna ulang berbahan polikarbonat (PC) memiliki standar food grade dan telah memenuhi standar keamanan pangan nasional maupun internasional. Artinya, kemasan tersebut aman dan tidak mengkontaminasi air minum dengan Bisphenol A (BPA) seperti yang selama ini diisukan.

Dalam banyak penelitian di Indonesia, BPA dalam banyak benda memang disebutkan berbahaya bagi manusia, namun tidak pada galon. Hal ini lantaran tidak pernah ditemukan migrasi BPA dari galon guna ulang berbahan PC ke air minum.

Hal tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Islam Makassar (UIM) hingga Universitas Muslim Indonesia (UMI).

"Dari penelitian yang kami lakukan, kami tidak mendeteksi (non-detected/ND) BPA di semua sampel AMDK yang diuji," kata Kepala Laboratorium Teknologi Polimer dan Membran ITB, Akhmad Zainal Abidin, Minggu (14/9/2025).

Kebersihan dan higienitas galon yang sudah dipakai sejak 1990-an ini juga sangat terjaga. Setiap kali galon dikembalikan ke pabrik, produsen akan menjalankan proses pembersihan dan sterilisasi menggunakan mesin khusus yang dirancang untuk menghilangkan kotoran maupun potensi kontaminan.

Kalau pun ditemukan kerusakan kecil, maka pabrikan akan langsung mengganti dengan galon baru. Galon hanya akan diisi ulang apabila lolos uji kebersihan dan kelayakan. Proses ini menjamin bahwa air yang sampai ke tangan konsumen tetap higienis dan aman dikonsumsi.

Penelitian Dong Wen-li dkk, yang dipublikasikan dalam jurnal Applied Mechanics and Materials Vol 469 Tahun 2014 juga menunjukkan semakin lama galon guna ulang PC dipakai maka migrasi kandungan Bisphenol A (BPA) pada temperatur normal ke dalam air cenderung berkurang secara linier.

"Hal ini berarti, semakin sering dan semakin lama wadah itu digunakan, semakin kecil pula kemungkinan paparan BPA yang dapat terjadi, sehingga konsumen tidak perlu khawatir menggunakan wadah PC secara berulang," kata Periset Ahli Madya Pusat Riset Teknologi Polimer Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRTP BRIN) Syuhada.

Anggota Perhimpunan Ahli Teknologi Pangan Indonesia (PATPI) Hermawan Seftiono menjelaskan bahwa galon dan BPA merupakan dua produk yang berbeda. Dia menjelaskan, BPA merupakan senyawa pembentuk galon polikarbonat dan memang zat berbahaya apabila berdiri sendiri.

Hermawan mengatakan, tidak ada laporan di Eropa yang pernah menyebutkan seseorang yang sakit karena mengonsumsi air dari galon polikarbonat. Kepala Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Universitas Trilogi menegaskan, artinya kemasan galon polikarbonat dan tutupnya aman digunakan untuk produk AMDK.

"Belum ada juga kasus di Indonesia dan di luar negeri juga terkena penyakit dari kandungan BPA ini," katanya.

Beragam fakta dan data telah menunjukan bahwa pemakaian galon guna ulang masih sangat aman. Galon guna ulang berbahan PC juga sudah dipakai selama lebih dari dua dekade. Selama itu juga, tidak ada konsumen mengeluhkan gangguan kesehatan apapun yang bisa dikaitkan langsung dengan galon tersebut.

Banyak masyarakat yang sudah bertahun-tahun menggunakan juga tidak memiliki gangguan kesehatan apapun. Bukti pengalaman puluhan tahun dan dukungan ilmiah membuktikan bahwa galon guna ulang tetap aman, sehat, dan ramah lingkungan.

"Kenyataannya selama ini saya pakai air galon baik-baik saja. Saya juga buat bikin susu anak, masih ada yang balita itu juga masaknya pakai air itu," kata salah seorang warga Bekasi, Rina Destiana (28) yang bisa menghabiskan 2 galon air setiap minggu.

(DEL)

Baca Juga

Rekomendasi