Peremajaan Angkot: Parlindungan Purba Siap Fasilitasi Pertemuan KPUM Medan, Kesper, dengan Pemerintah dan Perbankan (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Koperasi Pengangkutan Umum Medan (KPUM) Medan dan Kesatuan Supir & Pemilik Angkutan Umum (Kesper) Sumut berharap pemerintah mengucurkan kredit untuk peremajaan 2.000an angkutan kota (angkot) anggota mereka.
Harapan itu disampaikan Ketua KPUM Medan, M Hasibuan, dan Ketua Sekper Sumut, Israel Situmeang, saat bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat Sumut yang juga menjabat Dewan Pembina Masyarakat Transportasi Indonesia, Dr. Parlindungan Purba, S.H., M.M di Medan, Jumat (19/8/2025).
Ketua KPUM Medan, M Hasibuan menyebutkan, keinginan kuat untuk membantu peremajaaan angkutan 1.500an anggota koperasi itu mengacu pada fakta bahwa sebagian besar angkutan anggota koperasi tidak layak. Tetapi, katanya, terpaksa tetap dioperasikan untuk bisa menutupi kebutuhan ekonomi keluarga.
"KPUM mengakui, angkutan yang tidak/kurang layak tentu saja tidak membuat penumpang merasa nyaman," katanya.
Termasuk, sambungnya, mengganggu wajah Kota Medan. Oleh karena itu, ujar Hasibuan, dia berharap Parlindungan Purba bisa menyuarakan/memfasilitasi KPUM dengan pihak terkait seperti pemerintah dan perbankan.
"Kami berharap anggota bisa dapat kredit lunak untuk pengadaan unit kendaraan yang baru dan sesuai spesifikasi angkutan kota penumpang," katanya.
Israel juga menyatakan hal sama. Menurut dia, 1.200an lebih anggotanya lagi mengalami kesulitan ekonomi akibat persaingan ketat dengan angkutan transportasi online. Persaingan semakin dirasakan karena angkutan yang dimiliki/dijalankan para anggota sebagian besar sudah tidak bagus lagi.
"Bagaimana mau melayani penumpang secara maksimal dengan keterbatasan kualitas kenderaan," katanya.
Dia mengatakan, masyarakat masih membutuhkan angkot dengan berbagai alasan. Mulai dari tarifnya yang lebih murah dan rutenya yang banyak dan menjangkau berbagai kawasan.
"Anak sekolah termasuk yang paling membutuhkan angkot," katanya.
Tokoh masyarakat Sumut, Parlindungan Purba menyebutkan, akan membicarakan masalah angkot di Medan kepada pihak terkait.
"Masalah transportasi harus diatasi, karena selain menjadi kebutuhan masyarakat, kontribusi transportasi terhadap pergerakan ekonomi di Indonesia sangat signifikan," katanya.
Sektor transportasi, ujar dia, merupakan salah satu pilar utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Kontribusi transportasi pada perekonomian Indonesia dari berbagai sisi. Mulai meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas.
"Infrastruktur transportasi yang baik memungkinkan distribusi barang dan jasa secara efisien, berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi," ujar Parlindungan yang pernah menjadi anggota DPD RI itu.
Sektor transportasi juga berfungsi sebagai penghubung sektor-sektor lain, seperti industri, perdagangan, dan pariwisata, sehingga meningkatkan daya saing produk dan memperluas pasar.
"Yang tak kalah penting adalah penciptaan lapangan kerja. Bayangkan anggota KPUM Medan dan Kesper saja hampir 3.000 orang," katanya.
Untuk itu, katanya, dia akan mempertemukan KPUM Medan, Kesper , Organda dan lainnya bersama jajaran dinas terkait termasuk perbankan.
Parlindungan menegaskan, perlu ada diskusi untuk mencari solusi bagi masalah di sektor transportasi angkot.
"Semua perlu mendukung program peningkatan perekonomian Kota Medan dan Sumut secara menyeluruh," ujarnya.
Di tengah peremajaan armada, kata Parlindungan, yang perlu diperhatikan juga adalah sarana di dalam kendaraan. Seperti tempat duduk penumpang dengan posisi semua menghadap ke depan yang sebenarnya sudah diatur pemerintah.
"Kalau bisa, juga perlu ada AC, walau konsekwensinya tarifnya lebih tinggi. Pembayaran non tunai juga bisa dipertimbangkan mengikuti perkembangan zaman," katanya.
(REL/RZD)