Prof. Muryanto Amin: The Era of Ultimate Excellence, USU Bersiap Lompat Lebih Tinggi

Prof. Muryanto Amin: The Era of Ultimate Excellence, USU Bersiap Lompat Lebih Tinggi
Prof. Muryanto Amin saat menjelaskan visi The Era of Ultimate Excellence. (Analisadaily/Istimewa)

SEJARAH pendidikan tinggi Indonesia telah mencatat nama Prof. Dr. Muryanto Amin sebagai sosok pemimpin yang dinilai memadukan visi besar dan keberanian dalam mengambil keputusan strategis. Ia dikenal sebagai rektor termuda dalam sejarah Universitas Sumatera Utara (USU) ketika dilantik pada 28 Januari 2021. Dari sana, pria kelahiran 30 September 1974 ini mengemban tanggung jawab besar: membawa USU naik kelas menuju universitas berstandar internasional dengan tetap berpijak pada akar lokal.

Empat tahun kepemimpinannya dikenal sebagai masa transformasi radikal yang diberi nama “Transformation Towards the Ultimate.”
Prof. Mury membangun fondasi digitalisasi, tata kelola transparan, dan peningkatan mutu akademik. Ia meluncurkan USU One Data, sistem terpadu yang memantau seluruh aktivitas kampus, dari keuangan hingga riset, agar setiap kebijakan berbasis data, bukan sekadar intuisi.

Dalam bidang akademik, ia mendorong desentralisasi kurikulum yang menjadikan mahasiswa menjadi subjek utama pendidikan. Bukan hanya sebuah objek dari sistem yang kaku dan konvensional. Langkah itu membuat program studi lebih leluasa menyesuaikan kurikulum dengan kebutuhan industri dan masyarakat.

Hasilnya nyata terlihat: jumlah publikasi internasional meningkat tajam, beberapa fakultas meraih akreditasi unggul, 28 program studi meraih akreditasi internasional, dan jumlah dosen bergelar doktor bertambah signifikan, begitu juga dengan jumlah profesor yang naik berkalilipat dari sebelumnya.

Pada tingkat kelembagaan, Prof. Mury berhasil memperkuat jaringan internasional. USU kini memiliki lebih banyak program double degree, pertukaran mahasiswa, dan riset kolaboratif dengan universitas-universitas dunia. Upaya ini membawa USU masuk ke dalam pemeringkatan bereputasi internasional baik level asia dan dunia, sebuah pencapaian yang belum pernah diraih sebelumnya.

Menatap periode kedua kepemimpinan, sosok yang dikenal memiliki networking yang luas ini memperkenalkan konsep “The Era of Ultimate Excellence.” Ini bukan sekadar kelanjutan program lama, tetapi lompatan lebih tinggi untuk menjadikan USU universitas kelas dunia dengan karakter khas Sumatera Utara.

Program kerjanya sendiri mencakup lima pilar utama. Pertama Good Governance dan Organisasi Adaptif yang berfokus pada tata kelola transparan dan profesional, didukung teknologi digital. Kedua Integrasi Tridarma dengan menjadikan pendidikan, riset, dan pengabdian berjalan dalam satu kerangka yang saling memperkuat. Ketiga Smart Campus dan Digitalisasi Menyeluruh dengan menghadirkan sistem layanan akademik, keuangan, dan administrasi yang terintegrasi digital.

Keempat adalah Enterprise & Endowment Fund untuk mewujudkan kemandirian finansial universitas melalui dana abadi dan pengembangan usaha produktif. Serta yang kelima adalah Internasionalisasi dan Global Branding untuk mengangkat nama USU di panggung internasional tanpa meninggalkan nilai-nilai lokal.

“Era Ultimate Excellence adalah fase di mana USU tidak hanya berkembang, tetapi melompat lebih tinggi. Kita tidak sekadar mengejar ranking, tapi membangun universitas yang berdampak luas bagi bangsa,” tegas Prof. Muryanto dalam audisi calon rektor beberapa waktu lalu.

Prof. Mury bukan hanya rektor institusi, ia menjelma menjadi pemimpin visioner yang mampu merancang pondasi perubahan USU dari dalam, membangun sistem yang tahan lama, dan mempersiapkan kampus menghadapi tantangan global. Keberaniannya mengubah budaya kerja dan tata kelola universitas menjadi legacy atas pencapaiannya, sesuatu yang sering kali menjadi tantangan terbesar dalam institusi pendidikan.

Transformasi awal telah dimulai, tetapi perjalanan menuju universitas kelas dunia masih panjang. Melalui The Era of Ultimate Excellence, Prof. Muryanto Amin menawarkan peta jalan yang jelas: melompat lebih tinggi, berdampak lebih luas, dan tetap berakar pada budaya lokal.

Jika periode pertama adalah tentang membangun fondasi, maka periode kedua adalah tentang mewujudkan mimpi kolektif seluruh sivitas akademika Universitas Sumatera Utara demi menciptakan generasi emas yang berdampak untuk nusa dan bangsa.

(BR)

Baca Juga

Rekomendasi