Viral Pasien Meninggal Dunia Diduga Akibat Pendarahan di Dairi, Alami Anemia (Analisadaily/Istimewa)
							 
							Analisadaily.com, Sidikalang - Wakil Bupati Kabupaten Dairi, Wahyu Daniel Sagala dikabarkan melayat ke rumah duka di Dusun 1 Desa Berampu Kecamatan Berampu, Senin (3/11).
Warga meninggal dunia atas nama Rayani Berampu (24). Pasien menghembuskan nafas terakhir di RSUD Sidikalang, Minggu (2/11).
									
Sementara itu, Direktur RSUD Sidikalang, dr Mey Sitanggang mengatakan, pihaknya telah melakukan pelayanan maksimal selama Rayani di lembaga tersebut.
“Kami sudah melakukan layanan maksimal sejak pasien masuk Instalasi Gawat Darurat (IGD). Kami tidak menelantarkan,” ujar Mey.
Dijelaskan, perawat dan dokter jaga bertugas sesuai jadwal. Pasien masuk, Minggu (2/11) pukul 01.08 Wib. Jadi, bukan puku 12 malam.
“Keluhan pasien ketika masuk muntah darah, demam dan batuk selama 3 hari. Selanjutnya, dilakukan penanganan sesuai keluhan,” ujar tenaga medis, dr T.
Penanganan dimaksud untuk stabilitas fisik. Perlakuan diantaranya pemasangan cairan infus dan pemberian obat. 
Menurut dr T, dirinya memperhatikan wajah Rayani. Tampaknya pucat dan kuku menguning. Berdasarkan hasil tes darah, perempuan itu mengalami anemia. 
“Hasil pemeriksaan, HB berada di angka 8,5 dari kondisi normal antara 12-16,” kata dr T.
Hal itu telah disampaikan ke keluarga pasien. dr T menyebut, penanganan pasien juga dikonsultasikan ke dokter spesialis. Dijelaskan, setelah dinilai lebih baik, pasien dipindah ke ruang perawatan. Tepatnya, pukul 14.20 Wib.
dr T mengungkapkan, dia berbicara dengan Rayani. Perempuan itu mengaku, tidak teratur datang bulan dan gumpalannya besar.
“Tidak teratur datang bulan, dan gumpalan darahnya besar,” kata dr T. 
Kesehatan Rayani mengalami fase krisis di ruang perawatan. Terjadi pendarahan dari alat kelamin. Karenanya, diberi obat menghentikan pendarahan. Pukul 16.32 Wib meninggal dunia.
“Kami sudah memberi pelayanan. Pompa jantung juga telah dilakukan,” kata dr T.
Wafatnya Rayani viral di media sosial facebook. Keluarga mengklaim, pelayanan rumah sakit buruk. “Jam 12 malam kami masuk IGD, tetapi tidak ditangani,” ujar seseorang dalam rekaman video.
Pria itu menyebut, penanganan dilakukan setelah kondisi sekarat. “Mana dokter? Mana dokter? Adik saya meninggal. Pendarahan. Harus tanggung jawab kalian,” ujarnya.
“Diduga kelalaian, RSUD Sidikalang terulang kembali merenggut nyawa seorang wanita yang masih gadis. Padahal. Acara pernikahan 13 Nopember mendatang,” tulis akun facebook Donganta Mersada Berampu.
(SSR/RZD)