Wamen Kemendiktisaintek Stella Christie menyerahkan bantuan secara simbolis kepada mahasiswa di Sumut korban bencana (Analisadaily/Irin Juwita)
Analisadaily.com, Medan - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menyalurkan bantuan kepada mahasiswa dan dosen yang terdampak bencana banjir dari berbagai perguruan tinggi (PT) di Sumatera Utara.
Dalam acara itu turut hadir Rektor USU Prof. Muryanto Amin, Kepala LLDikti Wilayah I Sumut, Prof Saiful Anwar Matondang, perwakilan Unimed, Universita Satya Terra Bhinneka, Stikes Mitra Husada, dan Politeknik Negeri Medan.
Wamenditisaintek sempat berdiskusi dengan mahasiswa korban banjir serta memaparkan tentang pentingnya kampus hadir di tengah masyarakat untuk membantu meringankan korban bencana.
“Sebagai bentuk dukungan Kemendiktisaintek telah menganggarkan Rp50 miliar untuk digunakan sivitas akademika da?am membantu korban banjir bencana. Ini adalah aksi nyata kampus berdampak dan nanti silahkan USU membuat proposal tanggap daruratnya,” ujar Wamendiktisaintek.
Wamen Stella juga menjelaskan, bantuan tersebut terbuka untuk seluruh kampus di wilayah Sumatera yang terdampak bencana banjir. Tiap proposal yang disetujui akan dibiayai oleh Kemendiktisaintek bisa mendapatkan dukungan biaya maksimal Rp500 juta.
"Masing-masing proposal sebesar maksimum Rp500 juta dengan total pendanaan sekitar Rp50 miliar. Kami berharap proposal tanggap darurat ini dapat membidangi sejumlah hal prioritas dalam penanggulangan bencana dan korban tedampak,” ujarnya.
Wamen Stella juga merinci, setidaknya ada delapan bidang bantuan yang diharapkan.
"Delapan bidang bantuan seperti distribusi logistik, layanan kesehatan dan gizi, perdampingan psikososial, rehabilitasi, sanitasi lingkungan dan kebutuhan air bersih, pendidikan darurat, pemulihan ekonomi, dukungan administrasi publik, dan mitigasi dan edukasi kebencanaan," katanya.
Ia menekankan, saat ini kampus dan sivitas akademika dapat memberikan perhatian lebih ke sesama saudara yang menjadi korban banjir dan tanah longsor di Sumatera.
Kemendiktisaintek juga terus mengupayakan bantuan. Ia berharap kerja sama dengan sivitas akademika bisa menjadi bantuan besar yang berdampak.
"Kami dari Kemendiktisaintek mengupayakan keras agar bisa semaksimal mungkin membantu saudara-saudara kami bersama-sama dengan seluruh sivitas akademika," ujarnya.
Sementara itu, Kepala LLDikti Wilayah I Sumut, Prof Saiful Anwar Matondang mengatakan, bantuan yang diberikan Kemendiktisaintek kepada mahasiswa dan dosen korban bencana merupakan bentuk kehadiran negara dalam memastikan proses pendidikan tetap berjalan.
Ia menegaskan, mahasiswa dan dosen yang terdampak tidak boleh kehilangan kesempatan dalam proses belajar mengajar hanya karena kondisi darurat yang menimpa mereka.
Menurutnya, bantuan tersebut tidak hanya mencakup dukungan finansial, tetapi juga berbagai fasilitasi akademik yang disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa di wilayah bencana.
"Kemendiktisaintek bersama LLDikti Wilayah I terus melakukan pendataan untuk memastikan setiap mahasiswa terdampak mendapatkan pendampingan yang tepat," ungkapnya, memastikan.
LLDikti Wilayah I turut menjalankan peran penting dalam penanganan dampak bencana yang melanda sejumlah perguruan tinggi swasta (PTS). Lembaga tersebut melakukan pendataan terhadap mahasiswa dan tenaga kependidikan yang terdampak, sekaligus mengidentifikasi kebutuhan logistik yang diperlukan PTS di lokasi bencana.
Selain itu, LLDikti juga mendampingi penyusunan proposal Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), di mana hingga saat ini terdapat delapan PTS yang proposalnya telah disetujui oleh Kementerian. "LLDikti Wilayah I juga menggalang dukungan dari berbagai sumber yang sah, termasuk membuka donasi berupa uang tunai, pakaian layak pakai, kebutuhan pangan, serta sumber daya lain yang dibutuhkan bagi para korban," ungkapnya.(WITA)











