Amanah Tak Boleh Hilang: Kelurahan TSM III Melalui Kepling Menjaga Pintu Bantuan PBP untuk Warga TSM III (Analisadaily/Istimewa)
Analisadaily.com, Medan - Di Kelurahan Tegal Sari Mandala III, Kecamatan Medan Denai, roda administrasi sempat pincang jabatan lurah masih kosong. Namun hidup tak bisa menunggu pejabat baru. Di tengah kekosongan itulah satu sosok berdiri paling depan seluruh Kepala Linkungan berkumpul, salahkan di antaranya, M. Nugraha Prasatio, Kepala Lingkungan 13.
Seluruh Kepling di lingkungan ini memikul amanah berat: menjadi perpanjangan tangan kelurahan, sekaligus garis paling depan negara, ketika bantuan Pangan Beras (PBP) dari Bulog tiba di wilayahnya.
Setiap penerima mendapatkan, 20 kg beras Bulog, 4 liter minyak goreng “Minyak Kita.” Bukan angka fantastis, tapi cukup untuk menenangkan dapur yang letih menunggu.
Dengan lurah belum duduk di kursi definitif, Seluruh Kepling TSM III yang memegang kendali penyaluran bantuan salah satu di antaranya yakni M Nugraha, atau yang akrab disapa warga, Pak Tio. Bukan sekadar membagi karung dan jeriken, tapi menjaga agar tak ada satu pun hak warga yang terlewat.
Program ini mestinya hanya lima hari, begitu perintah turun dari pihak kelurahan. Namun lapangan selalu punya kisah lain, ada warga yang sakit, ada yang bekerja hingga gelap, ada yang tersendat hujan.
“Maka kami tunggu… sampai yang berhak benar-benar datang,” ucap Nugraha.
Di kantor kelurahan, tempat yang mungkin cukup untuk menyimpan kejujuran dalam karung-karung beras.
“Kami hanya menyampaikan amanah. Selama warganya belum mengambil, pintu kami buka sampai pukul enam sore, bahkan lewat sedikit pun tak apa,"ungkapnya.
Melalui pendataan resmi, warga diberi kupon, lalu datang mengambil haknya.
Menurut Kepling, “Amanah itu bukan milik saya. Itu titipan negara untuk rakyat. Tugas saya hanya memastikan sampai.”
Di tengah ketiadaan lurah, di tengah warga yang menunggu, dan di tengah kota yang makin padat masalah,
Kelurahan TSM III Kecamatan Medan Denai memberi contoh bahwa pemerintahan tak selalu butuh pangkat tinggi yang dibutuhkan adalah hati yang siap berdiri di garis pertama.
Dan selama karung terakhir belum berpindah tangan, Kelurahan, melalui para Keplingnya tetap menunggu hingga merangkak senja.
(RRS/RZD)