Untuk menggali informasi guna mengungkap pelaku pembuang bangkai, polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.

"Untuk perkembangannya masih ada saksi-saksi yang kita periksa terkait itu seperti Dinas Peternakan, Dinas Lingkungan Hidup, Satpol PP berkaitan dengan Perwal. Kalau di Deli Serdang itu Perda, Dinas Kesehatan. Dan sejauh ini untuk saksi baru itu," kata Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Eko Hartanto, kepada Analisadaily.com, Rabu (27/11).

Penangkapan terhadap oknum yang diduga membuang bangkai babi beberapa waktu lalu, menurut Eko belum kuat untuk dijadikan sebagai tersangka.

"Kalau dilihat dari kronologinya, anggota menangkapnya sebelum dia membuang. Bisa juga yang membuang ini berdalih kalau dia mau menguburkannya di suatu tempat. Karena posisi kita tangkap di jalan," jelasnya.

Oleh karena itu, pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan dan memintai keterangan saksi dan ahli.

"Kalau kita kenakan Undang-Undang Lingkungan Hidup Pasal 98, apakah sudah mencemarkan lingkungan, berdampak pada kesehatan manusia? Itu perlu keterangan ahli juga, apakah warga ada terdampak dari situ," terang Eko.

Eko menjelaskan bahwa pihaknya juga terus melakukan pemeriksaan laboratorium apakah ada yang terkena dampak dari bangkai babi tersebut.

"Tetap kita periksa dan upaya-upaya kita juga memeriksa peternak yang babinya di atas 50 ekor untuk dimintai keterangan dan pertanggung jawabannya."

Eko mengimbau kepada masyarakat jika ada yang melihat orang membuang bangkai babi, segera laporkan kepada pihak kecamatan atau polisi.

"Kepada masyarakat jika melihat ada yang membuang bangkai babi tolong laporkan kepada pihak kecamatan. Bagi peternak-peternak babi apabila babinya mati tolong laporkan ke Polsek atau ke kecamatan," imbaunya.

(JW/EAL)