Pasca Penyekapan Ibu dan Anak, Polres Langkat Panggil 11 Saksi

Pasca Penyekapan Ibu dan Anak, Polres Langkat Panggil 11 Saksi
Petugas dari Polres Langkat berdialog dengan warga Desa Tanjung Lenggang di halaman Masjid Raya Stabat (Analisadaily/Hery Putra Ginting)

Analisadaily.com, Langkat - Pasca peristiwa amuk massa yang mengakibatkan dibakarnya tempat penyekapan dan dua kendaraan bermotor serta tewasnya salah seorang yang diduga pelaku penyekapan di Dusun Pante Sampah, Desa Tanjung Lenggang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, Jumat (10/1) lalu, sebanyak 11 warga diambil keterangannya oleh polisi.

"Saat ini sebanyak 11 warga Desa Tanjung Lenggang, Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat masih diminta keterangan dari 16 orang yang dilayangkan surat panggilan dalam peristiwa yang terjadi di daerah itu," kata Kapolres Langkat AKBP Doddy Hermawan di Mapolres Langkat, Stabat, Senin (13/1).

Doddy juga mengimbau masyarakat agar mempercayakan penanganan masalah ini kepada polisi.

"Kita tetap akan memilih jalan yang terbaik dan saya juga berharap agar warga masyarakat tidak melakukan tindakan yang dapat menimbulkan konflik," ujarnya.

Sementara itu guna mengantisipasi berbagai hal yang tidak diinginkan ke depan, Polres Langkat juga menyiapkan satu SSK personel, dua SST di Polsek Bahorok dan satu SSK Brimob di Polsek Bahorok guna mengantisipasi agar tidak terjadi lagi konflik.

Dukungan Moral

Sementara itu, sekitar seratusan warga Desa Tanjung Lenggang Kecamatan Bahorok, Kabupaten Langkat, datang menggunakan truk, berkumpul di halaman Masjid Raya Stabat, Senin (13/1).

Kedatangan sebagai bentuk solidaritas dan dukungan moral atas rekan mereka yang dipanggil untuk dimintai keterangan di Polres Langkat.

Pemanggilan sejumlah warga tersebut terkait peristiwa amuk massa yang dipicu tuduhan penyekapan seorang ibu dan anak terkait hutang suaminya oleh sekelompok pemuda.

Amukan itu mengakibatkan Efendi Sinuraya (47) tewas dan dua korban lainnya luka, Gojo Tarigan serta Romi Andika Damanik. Selain itu massa juga membakar mobil, sepeda motor dan sebuah gubuk.

"Kami sengaja di lokasi ini untuk memberi dukungan kepada rekan kami yang diperiksa Polres Langkat. Bila nanti ditetapkan tersangka kami akan kembali menurunkan massa," ujar salah seorang warga yang tidak bersedia menyebutkan identitasnya.

Ratusan warga yang menunggu di Masjid Raya Stabat dengan jarak lebih kurang 4 Kilometer dengan Mapolres Langkat, menjelang sore sebahagian membubarkan diri dengan tertib.

(HPG/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi