Melalui komisi C yang membidangi masalah pembangunan, sejumlah anggota dewan memonitor proyek yang mulai dibangun tahun 2019 lalu.

Pada tahun 2019, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Palas telah menggelontorkan dana hampir Rp 3,8 miliar untuk pembangunan abutment tersebut. Rencananya lantai jembatan yang akan penghubung lima desa tersebut dilanjutkan pengerjaannya tahun ini.

Hal ini lantas disambut gembira sekitar 500 KK yang bermukim di seberang Sungai Barumun. Sudah sejak lama mereka menantikan pembangunan jembatan permanen.

"Kalau selama ini kami seperti terpisah (di seberang), kalau sudah ada jembatan, tidak lagi," kata Amsal Hasibuan, warga Desa Tandihat, Kecamatan Ulu Barumun, Sabtu (18/1).

"Mudah-mudahan rencana lanjutan tahun ini bisa terlaksana dengan baik. Dan nantinya kami jaga, kami manfaatkan dengan baik," ujar Kepala Desa Tandihat, Ali Soman Hasibuan.

Monitoring ini dipimpin langsung Ketua DPRD Palas, Amran Pikal Siregar, bersama Wakil Ketua Komisi C Raja Parlindungan Nasution; dan anggota dewan lainnya seperti Elfin Hamonangan, Erwin Harahap, Puli Parisan Lubis serta M. Ike Taken Hasibuan.

"Hasil monitoring ini akan kita agendakan masuk dalam rapat DPRD. Apa-apa yang dinilai janggal, kita bahas bersama mitra kerja masing-masing komisi," sebut Amran.

Senada dengan itu Raja Nasution mengatakan bahwa sejumlah proyek strategis yang bakal dikerjakan akan terus ditinjau sesuai aturan yang berlaku.

"Kita manfaatkan waktu yang ada untuk menjalankan tugas dengan melakukan monitoring dan tinjauan langsung ke lapangan. Monitoring ini penting dilakukan untuk melihat secara langsung kualitas proyek," tegas Raja.

(ATS/EAL)