"Untuk itu PSMTI harus lebih sering melakukan berbagai kegiatan soaial," ujar Rudy Hermanto disela acara pelantikan yang dihadiri Gubsu, Edy Rahmayadi, Plt. Walikota Medan, Akhyar Nasution, Ketua DPRD Medan Hasyim Wijaya, anggota DPRD Medan Wong Chun Sen Tarigan, Konsul Tiongkok Qiu Weiwei serta sejumlah tokoh masyarakat seperti Juswan Tjoe, Arjan Leo, Edy Junaidi, Solihin Chandra, Tomi Wistan, Anwar Susanto, Janlie, Usman Anwar, Kentjana Salim (Bibie) dsb.

Selama ini dalam amatan Rudy Hermanto, masyarakat memiliki kesan seolah kegiatan bakti sosial untuk kelompok masyarakat miskin, lebih banyak dilakukan oleh organisasi-organisasi sosial seperti Lions Club, Rotary Club atau organisasi yang berafiliasi dengan vihara. Menurutnya, kegiatan sosial bisa dilakukan pada momen perayaan hari-hari besar agama yang ada di negara kita.

Cabut Regulasi Yang Hambat Investasi

"Saat Ramadhan atau Natal, PSMTI bisa buat acara buka puasa bersama dan berbagi bingkisan natal untuk anak yatim," ujar Rudy Hermanto. Mengomentari harapan Gubsu Edy Rahmayadi agar anggota dan pengurus PSMTI lebih intens lagi terlibat dalam pembangunan di Sumut, Rudy Hermanto menyambut positif ajakan tersebut. Untuk itu ia berharap berbagai regulasi yang menghambat iklim berinvestasi dan berusaha di Sumut harus segera dicabut.

Meski begitu, Rudy Hermanto berharap agar pembangunan ekonomi yang ada juga dapat menyejahterakan masyararakat banyak, terutama kelompok masyarakat miskin. Dengan demikian pembangunan yang ada berkontribusi mengurangi kesenjangan sosial, kecemburuan sosial dan membuat kondusif tata sosial masyarakat Sumut.

Sementara itu Ketua PSMTI Sumut Tongariodjo Angkasa, dalam sambutannya menegaskan bahwa ke depan PSMTI akan lebih banyak melakukan peran sebagai jembatan komunikasi dengan birokrasi dalam kepentingan pembangunan di Sumut. Dengan terbentuknya pengurus di tingkat kecamatan dan kelurahan di Medan, Tongariodjo Angkasa percaya misskomunikasi yang terjadi dengan aparatupur birokrasi segera dapat diatasi.

Ia juga menyebut sekarang ini PSMTI baru berdiri di 31 provinsi di Indonesia. Ia pecaya ke depan, di 3 provinsi tersisa, akan segera terbentuk kepengurusan mereka di bawah kepemimpinan Ketua Umum PSMTI David Herman Jaya.

Mencintai dan Berkarya Untuk Indonesia

Sementara itu saat memberi sambutan, Ketua Umum PSMTI, David Herman Jaya memberi apresiasi terhadap semangat pengurus PSMTI di Sumut dalam melahirkan pengurus-pengurus PSMTI di tingkat kecamatan dan kelurahan. Semua itu menurutnya tidak terlepas dari keteladan yang diperlihatkan kepemimpinan PSMTI sebelumnya, termasuk Tongariodjo Angkasa.

Ia berharap pengurus yang telah dilantik, termasuk organisasi perempuan PSMTI, Perwanti, dapat berkorban waktu, pikiran, tenaga dan dana mereka demi mencapai tujuan PSMTIi. Apa yang telah dikerjakan harus diselesaikan secara tuntas. Pengurus tak boleh "mutung" alias berhenti berkarya di tengah jalan.

"Saya juga berharap agar PSMTI selalu berbuat sesuatu yang berguna untuk orang banyak dan semua dilakukan secara tulus atau tanpa pamrih," ujarnya. Keterlibatan PSMTI dalam pembanguNban menurut David Herman Jaya adalah demi terbangunnya masyarakat sejahtera adil dan makmur. Untuk itu PSMTI harus bekerjasama dan bersinergi dengan organisasi lintas suku lain yang ada. Termasuk dengan pemerintah dan legislatif.

"Rasa persaudaraan di tengah perbedaan harus terus diusahakan karena PSMTI menganut filosofi, mencintai Indonesia dan berkarya untuk indonesia," katanya. Malam acara pelantikan Pengurus PSMTI Sumut, Perwanti Sumut, PSMTI Medan, Perwanti Medan, PSMTI Kecamatan dan Kelurahan Medan juga dimeriahkan oleh atraksi barongsai. (Ja)

(JA)