Pergantian Nama Kabupaten Toba Samosir Bawa Semangat Baru

Pergantian Nama Kabupaten Toba Samosir Bawa Semangat Baru
Bupati Toba, Darwin Siagian (Analisadaily/Jafar Wijaya)

Analisadaily.com, Balige - Presiden Joko Widodo akhirnya menandatangani perubahan nama Kabupaten Toba Samosir menjadi Kabupaten Toba.

Pergantian nama itu tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 14 Tahun 2020, Senin (24/2) dan diundangkan tanggal 26 Februari 2020.

"Kita berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang sudah menerima aspirasi masyarakat untuk perubahan nama itu. Supaya masyarakat tidak bingung membedakan nama Toba Samosir dan Samosir. Padahal itu dua kabupaten yang berbeda," kata Bupati Toba, Darwin Siagian, Kamis (5/3).

Menurut Darwin perubahan nama ini memberi dampak positif bagi pengembangan pariwisata yang sedang digeber untuk mengejar target satu juta wisatawan.

"Berbagai infrastruktur dan pengembangan destinasi juga digeber. Wisatawan menjadi tidak bingung. Orang yang mau datang ke Toba atau ke Samosir sudah pasti," ujarnya.

Darwin menjelaskan Toba Samosir merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Tapanuli Utara tahun 1999. Pergantian nama Toba Samosir menjadi Toba akan diumumkan pada hari jadi yang ke-21 tanggal 9 Maret 2020.

"Seluruh kecamatan yang ada di daerah ini sudah siap untuk pergantian nama tersebut," jelas Darwin.

"Pembangunan infrastruktur tetap menjadi prioritas kita, termasuk kesehatan dan pendidikan. Tapi BOPDT melalui pariwisata itu juga salah satu untuk mempercepat perkembangan ekonomi di Tobasa," ungkapnya.

Darwin menjelaskan pergantian nama ini juga menjadi semangat baru bagi pembangunan di daerahnya. Saat ini dia mengklaim sedang merampungkan sejumlah infrastruktur.

"Di antaranya adalah Balige By Pass yang ditargetkan rampung tahun depan. Lalu Balerong Balige hingga ketenagalistrikan di sejumlah dusun terpencil. Ini diumumkannya pas Hari Ulang Tahun tanggal 9 Maret. Akan kita bacakan di DPR," tandas Darwin.

(JW/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi