ODP Covid-19 Bertambah, Masyarakat Aceh Diminta Waspada

ODP Covid-19 Bertambah, Masyarakat Aceh Diminta Waspada
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani (Analisadaily/Muhammad Saman)

Analisadaily.com, Banda Aceh - Jumlah orang dalam pengawasan (ODP) untuk mengantisipasi virus corona (Covid-19) di Aceh kian bertambah. Masyarakat diharap tetap tenang, namun perlu lebih waspada seperti pengawasan dan meningkatkan jam belajar anak-anak di rumah.

Jumlah ODP di seluruh Aceh berdasarkan data hari Jumat (20/3) pukul 10.00 Wib sebanyak 65 orang. Namun hari ini bertambah menjadi 84 orang. Tetapi belum ada satu pun yang positif Covid-19.

"Masyarakat tenang dan waspada saja. ODP ini bukanlah penderita Covid-19, tapi pernah ke daerah penularan Covid-19 di dalam atau luar negeri, dan ada riwayat demam, pilek, dan batuk," kata Juru Bicara Penanganan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani, di Banda Aceh, Sabtu (21/3).

Abdulgani menjelaskan, bertambahnya jumlah ODP menunjukkan adanya peningkatan kesadaran mereka yang pernah ke daerah penularan Covid-19 dan melapor kepada petugas fasilitas kesehatan di kabupaten/kota masing-masing.

Menurutnya kesadaran tersebut modal paling efektif dalam mencegah penularan virus corona bagi orang terdekat dan masyarakat di sekitarnya.

Ia menambahkan, warga yang berstatus ODP seharusnya beristirahat di rumah, tidak ke tempat-tempat orang berkumpul, dan tidak menggunakan kendaraan umum bila ke fasilitas kesehatan. Warung kopi, cafe, restoran, dan tempat-tempat umum lainnya juga harus dihindari.

Begitu juga masyarakat umum, tidak lagi berkumpul di warung kopi, cafe, restoran, dan rumah makan karena memiliki risiko tinggi penularan virus corona.

"Beli makanan atau minuman untuk bawa pulang ke rumah, dan cuci tangan dengan sabun sebelum menikmatinya," imbaunya.

Lebih jauh Abdulgani mengungkapkan, jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) yang saat ini sedang menjalani perawatan sebanyak empat orang, tiga di RSUD dr. Zainoel Abidin (RSUDZA) Banda Aceh dan satu di RSUD Cut Mutia Lhokseumawe.

Dua PDP yang dirawat di RSUDZA memiliki riwayat pergi ke daerah penularan dalam negeri, dan satu lagi pernah kontak erat dengan temannya yang positif Covid-19 di Bogor, Jawa Barat.

"Saya tegaskan lagi, yang sedang dirawat itu juga statusnya masih PDP, bukan Covid-19," pungkasnya.

(MHD/EAL)

Baca Juga

Rekomendasi