Seperti kejadian pada Senin (30/3) pukul 17.00 WIB, banjir sepanjang 250 meter di badan jalan dan bagian drainase terjadi. Banjir seperti ini bukan hal yang baru bagi masyarakat Karo, khususnya para pengguna jalan.

Informasi diperoleh Analisadaily.com, banjir terjadi sudah bertahun-tahun jika hujan deras turun. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo bersama pihak Balai Besar Penanganan Jalan Nasional (BBPJN) berkali-kali berupaya menangani banjir, namun belum mengenai sasaran.

“Drainasenya sudah berkali-kali digali menggunakan alat berat. Bupati Karo sudah pernah turun ke lapangan mengawasi alat berat bekerja mengorek parit tersebut. Tapi tetap banjir setiap hujan lebat,” kata Raja Edward Sebayang, warga Desa Perbesi, saat melintasi banjir.

“Air hujan dan kemungkinan air limbah rumah masyarakat dari Berastagi dan perumahan Korpri menumpuk ke lokasi tersebut,” sambungnya.

Saat banjir terjadi, tidak sedikit sepeda motor mogok di badan jalan yang tengah banjir dengan kedalaman di atas lutut orang dewasa. Termasuk beberapa angkutan kota (angkot) mogok di tengah jalan, sehingga membuat kemacetan beberapa ratus meter ke Berastagi maupun arah Kabanjahe.

(ALEX/RZD)