Memasuki Musim Pancaroba, Warga Diminta Ikuti Anjuran Hadapi COVID-19

Memasuki Musim Pancaroba, Warga Diminta Ikuti Anjuran Hadapi COVID-19
Aris Yudhariansyah, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumut, Selasa (7/4). (Anaisadaily/Istimewa)

Analisadaily.com, Medan - Masyarakat diminta ikuti anjuran pemerintah dalam menghadapi Coronavirus Disease (COVID-19). Tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran virus, sekaligus menekan angka penderita dan kematian.

“Pada bulan ini secara klasik kita masuk tahapan pancaroba dimana akan muncul penyakit demam berdarah.Munculnya DBD tentu akan memperburuk angka kesakitan dan kematian karena bercampur dengan penderita COVID-19,” kata Aris Yudhariansyah, Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Sumut, Selasa (7/4).

Aris mengimbau, masyarakat sebaiknya mengikuti anjuran dalam menghadapi pandemi COVID-19 ini. Pertama yang dapat dilakukan kenali perasaan sedih, stres, tertekan, khawatir, bingung, takut atau marah saat krisis. Sebab hal ini memang wajar selama perasaan tersebut tidak berkelanjutan.

Selanjutnya lakukan relaksasi, berpikir positif dan berbicara pada orang yang dipercaya dan tetap menjaga jarak. Susunlah rencana aktivitas dan kegiatan harian di rumah, jika sedang melakukan karantina dan isolasi sebaiknya ikuti standar operasional prosedur dan menjaga gaya hidup, pola makan teratur dan gizi seimbang.

“Kemudian tetap berhubungan dengan teman maupun keluarga melalui telepon dan sosial media,” ujar Aris.

Anjuran lainnya, jika merasa tidak sanggup, maka segera hubungi tenaga kesehatan, tenaga sosial dan orang lain yang dapat dipercaya. Jika diperlukan rujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk mencari pelayanan fisik dan dukungan psikososial.

“Terakhir kurangilah waktu menonton terutama melihat liputan yang meresahkan tentang Covid-19,” terangnya.

Lebih lanjut Aris memaparkan, data COVID-19 Sumut, Senin (6/4), konfirmasi penderita positif sebanyak 57 orang, 37 orang berdasarkan hasil lab dengan metode PCR dan 20 orang hasil rapid test. Sementara Pasien Dalam Pengawasan (PDP) sebanyak 127 orang, sembuh 1 orang dan meninggal 5 orang.

“Kita harapkan jangan ada stigmatisasi, karena ini sangat menyakitkan bagi keluarga korban. Mari kita jaga mereka yang sangat membutuhkan dukungan kita,” harapnya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi