Bersama Wali Kota Tanjung Balai, M Syahrial dan Bupati Asahan, Surya, Edy mendatangi tempat Isolasi TKI dari Malaysia di Kecamatan Sei Tualang Raso. Di sana Edy bertemu dengan 20 orang TKI yang sedang dikarantina, juga terdapat 1 ibu hamil, 1 warga Jakarta dan 1 warga Madiun.

"Kalian tidak sedang dihukum, tetapi sedang menjalakan prosedur untuk meminimalisir penyebaran corona. Selama menjalani masa isolasi, banyak berolahraga dan terus berdoa agar semuanya bisa sehat," kata Edy.

"Dengan petugas kesehatan yang sudah dilengkapi APD, saya harap rumah sakit jangan ada yang menolak pasien baik itu ODP ataupun PDP," kata saat berada di RSUD Dr Tengku Mansyur.

Ia juga menyerahkan bantuan berupa 50 Alat Perlindungan Diri (APD), 100 buah Rapid test dan 1.000 Masker.

Pada kesempatan tersebut, Edy pun menjelaskan kenapa Tanjung Balai berstatus Zona Merah. Karena, banyaknya pelabuhan yang timbul di antara kota ini dengan Kabupaten Asahan, sehingga para TKI dari Malaysia pasti berlabuhnya ke sini.

“Seperti tadi ada yang asal Jakarta dan Jawa Timur semuanya berlabuh ke sini. Tapi saat ini sudah diisolasi bapak Wali Kota Tanjung Balai," ujar Edy.

"Jika dilihat dari jumlah kasus, Tanjung Balai memang belum ditemukan pasien yang positif, tapi letak geografi bisa dikatakan zona merah agar diperhatikan datangnya orang terutama dari Malaysia," terangnya.

Syahrial berpesan agar warga Tanjung Balai mengikuti intruksi Gubernur dengan tetap berada di rumah.

"Saya mengimbau warga agar tidak keluar rumah dan tetap menjaga kesehatan. Saya mengharapkan dengan kehadiran bapak gubernur ke ini, dapat membantu memfasilitasi perlengkapan APD kami untuk menangani pasien PDP," kata Syahrial.

(JW/CSP)