Deliserdang Membangun Empati Cegah COVID-19

Deliserdang Membangun Empati Cegah COVID-19
Pemkab Deliserdang dan elemen masyarakat terus membangun empati dan kebersamaan dengan bergandengan tangan guna memutus mata rantai penyebaran dan penularan COVID-19. (Analisadaily/Amirul Khair)

Analisadaily.com, Lubukpakam - Tidak lagi sebatas isu, tapi sudah menjadi fakta. Bukan lagi fakta lokal dan nasional, tapi sudah menjadi fakta internasional. Kepanikan akibat wabah Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) tidak saja berefek terhadap sektor kesehatan. Semua sektor kehidupan baik ekonomi, pendidikan, pertanian dan lainnya, terdampak secara menyeluruh.

Sektor sosial dan keagamaan pun tak luput terdampak wabah COVID-19. Pengajian dan perwiritan di kalangan umat Islam, yang belum waktunya ditutup sebelum datang Ramadan, harus sudah berhenti. Semua kegiatan hari besar Islam tahun ini, seperti peringatan Israk Mikraj, dan ibadah rutin agama lainnya yang bersifat berkumpul pun ditunda.

Orang tak lagi mau berjabat tangan saat baru bertemu pun menjadi fenomena ‘menggelisahkan’. Menggelisahkan karena tradisi ini seakan hilang dari sebagian orang efek dari imbauan pemerintah untuk menerapkan jarak sosial (social distance) untuk pencegahan.

Fenomena dan kebijakan tersebut pun berlaku di Kabupaten Deliserdang. Aktivitas yang bersifat kerumunan massa di lockdown. Saat ini semuanya difokuskan upaya untuk membangun kesadaran agar berperilaku positif menghindari aktivitas penyebaran virus yang mudah menular lewat interaksi tidak sehat.

Sejauh ini tercatat, ada 2 orang warga Deliserdang yang dinyatakan positifi terinfeksi COVID-19 dan seorang diantaranya meninggal dunia. Jumlah orang dalam pengawasan (ODP) pun mengalami fluktuatif yang dikonsentrasikan proses perawatannya atau pun pemantauannya disejumlah rumah sakit, puskesmas dan rumah masyarakat.

Deliserdang sendiri sejalan dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berada dalam status Darurat Siaga COVID-19 yang butuh penanganan ekstra agar pulih dan penyebaran virus tersebut tidak semakin melebar.

Kepanikan efek COVID-19 sangat terasa. Cara pandang yang berbeda dalam menyikapi virus ini menjadi dilema dalam upaya memutus mata rantai penyebarannya. Sebagian masyarakat masih banyak yang belum patuh untuk menerapkan imbauan pemerintah dengan banyak faktor yang terkadang sangat logis dan lebih dominan karena faktor untuk mencukupi kebutuhan dasar dalam rumah tangga.

Namun yang pasti saat ini, Pemerintah Kabupaten Deliserdang dan elemen masyarakat sedang melakukan gerakan bersama membangun empati dengan bergandengan tangan untuk menggempur dan memutus mata rantai penyebaran wabah COVID-19.

Bergandengan Tangan

Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi dan Informasi (Kominfo) Deliserdang Haris Binar Ginting menuturkan, sebagai bentuk komitmen tersebut segala upaya dilakukan baik lewat sosialisasi bahaya virus tersebut dan upaya yang harus dilakukan lewat perilaku hidup sehat.

Bersama lembaga setingkatnya dan jajaran sampai tingkat desa, Pemkab Deliserdang melakukan aksi bersih-bersih di lapangan sebagai upaya nyata serta edukasi kepada masyarakat untuk waspada secara dini agar tidak terinfeksi COVID-19.

Bahkan penanggulangannya pun dikuatkan dengan alokasi dana dari APBD Deliserdang senilai Rp48 miliar yang tentu belum bisa maksimal bila tidak ada partisipasi aktif dari masyarakat.

“Pemkab Deliserdang terus berupaya melakukan hal terbaik. Namun kita berharap semua elemen masyarakat bisa mendukung dan bergandengan tangan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona ini,” terang Haris.

Haris menilai, gerakan bergandengan tangan yang dapat dilakukan masyarakat tidak saja dalam bentuk aksi di lapangan. Mengikuti imbauan pemerintah dalam bentuk menghindari kerumunan atau kumpulan, berperilaku hidup sehat, menghindari jarak sosial dan lainnya juga bagian dari partisipasi.

“Mari kita bergandengan tangan agar Deliserdang dapat memutus mata rantai penyebaran virus COVID-19 dan tidak ada yang menjadi korban. Kalau kita bergandengan tangan, percepatan pulihnya juga akan semakin cepat,” tandas Haris.

Ketua Badan Koordinasi Cabang (Bakorcab) Forum Komunikasi Studi Mahasiswa Kekaryaan (Fokusmaker) Kabupaten Deli Serdang, Darma Ade Putra Hutasuhut berpendapat sama.

Saat ini, kata dia, gerakan yang dilakukan harus bersama dan bergandengan tangan untuk berempati menyikapi kesulitan masyarakat. Sebab, sekecil apapun bantuan yang diberikan akan sangat bermanfaat untuk masyarakat.

Masyarakat tidak saja dihadapkan kebutuhan disinsfektan untuk membunuh bibit virus Corona. Masyarakat juga di hadapkan permasalahan lain terkait kebutuhan perut untuk bisa bertahan hidup.

“Mungkin bagi mereka yang bekerja bulanan dengan penghasilan pasti tidak begitu terkendala, tapi mereka yang berpenghasilan serabutan atau tidak tetap, kondisi saat ini menjadi ancaman,” jelasnya.

Karena itu, gerakan bergandengan tangan dari semua elemen masyarakat Deliserdang sangat penting dan menjadi kekuatan dalam menyikapi kondisi hari ini efek dari wabah virus Corona yang berdampak kepada seluruh sektor kehidupan.

“Karena itu, Fokusmaker Deliserdang melalui gerakan kemanusiaan berbagi vitamin untuk masyarakat, secara tidak langsung mengajak para pengusaha dan masyarakat berada (punya) untuk melakukan hal serupa baik secara bersama-sama maupun pribadi,” terang Darma.

Aksi bergandengan tangan ini pun banyak disahuti elemen masyarakat baik organisasi keagamaan maupun kepemudaan. Ikatan Remaja Masjid Jami (Irmaja) Desa Kubahsentang, Kecamatan Pantailabu, misalnya, melakukan aksi bersih-bersih masjid 2 hari sekali.

Ketua Irmaja, Diki Hamdani menuturkan, untuk sementara, sejalan dengan imbauan pemerintah untuk menghindari kumpulan atau kerumunan, aktivitas pengajian dihentikan sementara waktu dan diganti dengan aksi bersih-bersih masjid dan berpartisipasi dengan pihak pemerintahan desa melakukan penyemprotan disinfektan ke rumah-rumah warga.

“Masih ini bentuk partisipasi kami. Semoga ini bermanfaat untuk kita semua dan semoga virus ini cepat berlalu,” harap Diki.

(AK/CSP)

Baca Juga

Rekomendasi