Bagikan 48.000 Telur, CPI Dukung Pemerintah Lawan Covid-19

Bagikan 48.000 Telur, CPI Dukung Pemerintah Lawan Covid-19
PT CPI bagikan 48.000 telur kepada warga terdampak Covid-19. (Analisadaily/Bambang Riyanto)

Analisadaily.com, Medan - Pandemi Covid-19 turut memukul sektor peternakan Indonesia, imbasnya para produsen kerap menjual harga di bawah cost produksi karena daya beli masyarakat yang terus menurun.

Regional Head PT Charoen Pokphand Indonesia (CPI) Wilayah Sumbagut, drh Bambang Sutrasno mengatakan melihat ketidakpastian kapan Covid-19 akan berakhir, pihaknya berkomitmen untuk membantu pemerintah dalam melawan penyebaran Covid-19.

Ia menjelaskan, salah satu bentuk komitmen itu ditandai dengan pembagian 48.000 telur gratis kepada masyarakat sekitar Kawasan Industri Medan (KIM). Peternak binaan CPI juga berkomitmen untuk memasok ketersediaan telur ayam agar ketahanan pangan masyarakat terjaga di tengah wabah Covid-19.

"Kegiatan pembagian telur itu sendiri merupakan agenda rutin CSR perusahaan dan diharapkan dapat meringankan beban masyarakat terdampak Covid-19," ujarnya dalam informasi yang diterima Analisadaily.com, Senin (4/5).

Bambang Sutrasno menjelaskan, telur-telur yang dibagikan ke masyarakat merupakan telur yang dibeli PT CPI dari peternak binaan. Tujuannya, selain berbagi kepada masyarakat, PT CPI juga dapat membantu peternak binaan yang terkena imbas dari pandemi Covid-19.

Peternak binaan PT CPI.
General Manager Marketing PT CPI Wilayah Sumbagut Hardi Sunarli menambahkan, 48.000 butir telur atau lebih kurang 3 ton telur yang dibagikan ke masyarakat berasal dari peternak ayam petelur binaan PT CPI, yakni PT Surya Unggas Jaya dan CV Vanela Agri.

"Ini adalah komitmen bersama antara PT CPI bersama peternak binaan dalam mendukung program pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, dengan menyediakan sumber protein hewani yakni telur ayam," ujarnya.

Pembagian telur ayam itu sendiri digelar Sabtu (2/5) di Halaman Kantor PT Charoen Pokphand Indonesia. Pembagian kepada masyarakat dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat dengan menjaga jarak, menggunakan masker dan penyediaan hand sanitizer.

"Telur dibagikan kepada 450 KK. Tahap pertama 225 KK sudah dilaksanakan, dan untuk tahap berikutnya, 255 KK lagi akan dilaksanakan jelang Idulfitri," ujar Hardi.

Hardi Sunarli juga berharap pandemi Covid-19 lekas berakhir agar roda ekonomi kembali pulih.

"Saat ini dampak yang paling dirasakan oleh peternak adalah masalah harga. Karena pandemi, harga telur ayam ras perkilogram terus turun di bawah cost produksi," katanya.

Ia merinci, harga normal telur di Sumatera Utara pada situasi normal berkisar Rp18.500-Rp19.500 perkilogram. Namun efek domino pandami membuat harga jual turun sampai di harga Rp16.000 perkilogram.

Perwakilan warga sekitar KIM-Medan, Heriadi mengucapkan terima kasih atas kepedulian PT Charoen Pokphand Indonesia.

"Bantuan ini bukan yang pertama, sejak perusahaan ada di KIM Medan, masyarakat sekitar selalu dibantu oleh PT CPI," katanya.

(BR)

Baca Juga

Rekomendasi