Pengurangan tersebut bersumber dari bantuan Pemerintah Pusat seperti Dana Alokasi Khusus (DAK), Dana Alokasi Umum (DAU) dan transfer daerah serta dana bagi hasil dari Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.

"Iya APBD Padang Lawas terkoreksi sekitar 13 persen dari total APBD," kata Plt. Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aseet Daerah (BPKAD) Palas, Trianta, kepada Analisadaily.com, Kamis (14/5).

Menurutnya koreksi APBD sesuai yang disampaikan Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, terkait tata cara refocusing dan relokasi pada APBD TA. 2020.

Trianta mengungkapkan, akibat pengurangan tersebut banyak program pembangunan yang sudah direncanakan menjadi tertunda. Selain itu sejumlah mata anggaran juga harus dialihkan sesuai dengan pendapatan yang terkoreksi.

"Kondisi ini tidak hanya terjadi di Padang Lawas saja, tetapi semua daerah di Indonesia juga mengalami hal serupa. Saat ini semua daerah terfokus untuk penanganan Covid-19," ungkap Trianta.

Lebih jauh Trianta menjelaskan ada beberapa item yang tidak disentuh dalam refocusing anggaran. Seperti DAK fisik kesehatan dan Dinas Pendidikan serta dana BOS.

"Sebahagian besar dana yang terkoreksi itu adalah belanja barang/jasa dan belanja modal," tukasnya.

(ATS/EAL)