Asisten I Bidang Pemerintahan dan Keistimewaan Setda Aceh, M. Jafar menjalani rapid test di Klinik Kantor Gubernur Aceh, Rabu (1/7) (Analisadaily/Muhammad Saman)
Analisadaily.com, Banda Aceh - Seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Sekretariat Daerah (Setda) Aceh yang berjumlah 1.669 orang menjalani rapid test dan donor darah mulai 1- 3 Juli 2020. Kegiatan itu dilaksanakan di Klinik Kantor Gubernur Aceh.
Setiap ASN yang menjalani rapid test dan donor darah diwajibkan menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, yakni menggunakan masker, mengecek suhu badan dan menjaga jarak.
Juru Bicara Percepatan Penanggulangan Covid-19 Aceh, Saifullah Abdulgani (SAG) mengatakan, rapid test untuk skrining, siapa tahu ada orang tanpa gejala (OTG) virus Covid-19.
Menurutnya, seseorang bisa saja ada yang terinfeksi virus Corona, namun tak mengalami gejala. Tapi ia dapat menularkan virus corona kepada orang lain.
"Seluruh pegawai di Setda Aceh dan SKPA setiap hari melayani masyarakat dari berbagai komponen. Karenamya mereka dianggap berisiko dan perlu rapid test. Bila ada yang reaktif akan dilanjutkan dengan uji swab," kata SAG, Rabu (1/7).
Selain ASN di Setda Aceh, pegawai di bawah Pemerintah Aceh lainnya yang tersebar di puluhan SKPA, juga akan menjalani rapid test. Baik yang bertugas di provinsi maupun di kabupaten/kota.
"Pelaksanaan rapid test tersebut nantinya dilakukan secara purposif random terhadap ASN yang memiliki potensi risiko," terangnya.
SAG mengatakan, pelaksanaan rapid test terhadap ASN itu sesuai instruksi Plt. Gubernur Aceh, untuk melakukan rapid test terhadap sekitar satu persen penduduk Aceh. Hasil pemeriksaan tersebut menjadi bahan pemetaan epidemiologis bagi Pemerintah Aceh dalam rangka penanggulangan Covid-19.
"Target kita untuk rapid test itu sebanyak 1% penduduk. Pak Plt Gubernur telah menginstruksikan untuk tahap awal minimal setengah persen, berarti sekitar 25 ribu masyarakat Aceh akan dilakukan rapid test. Alat-alat rapid test sudah kita bagikan ke kabupaten/kota," sebut SAG.
Selain pelaksanaan rapid test, Pemerintah Aceh juga menggelar aksi donor darah ASN di tempat yang sama. SAG mengatakan, aksi donor darah ASN Pemerintah Aceh itu akan terus berlanjut guna mengantisipasi krisis darah di PMI Banda Aceh. Aceh Besar dan PMI seluruh Aceh.
Untuk mengantisipasi krisis darah, Pemerintah Aceh berinisiatif memotivasi ASN di Provinsi Aceh dan kabupaten/kota untuk menjadi pendonor darah sukarela.
"Bahkan Plt Gubernur Aceh menjanjikan umrah bagi mereka yang aktif donor darah, terhitung sejak kemarin diluncurkan di Pendopo Gubernur Aceh," pungkas
(MHD/EAL)
