Panasi Calon Kepala Daerah Soal Penanganan Virus Corona

Panasi Calon Kepala Daerah Soal Penanganan Virus Corona
Warga berada di dekat mural bergambar tenaga medis dan Virus Corona di kawasan Bantul, D.I Yogyakarta, Selasa (23/6/2020). (ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/hp)

Analisadaily.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, ingin kaum milenial berpengaruh (influencer) memanas-manasi calon kepala daerah soal isu penanganan virus Corona di daerah selama tahapan Pilkada serentak 2020.

Menurut Tito, dengan perilaku influencer itu, maka tingkat keaktifan calon kepala daerah dalam upaya menurunkan angka penularan Covid-19 di daerah semakin meningkat.

"Kita bawa Pilkada kita menjadi isu sentral, dan dorong juga untuk stimulasi ekonomi supaya ada gerakan masif para kontestan, bagi-bagi masker, hand sanitizer, itu pasti akan berpengaruh kepada penurunan kurva yang positif di daerah masing-masing," kata Tito dilansir dari Antara, Minggu (5/7).

Dia mengaku optimistis, perhelatan Pilkada Serentak 2020 akan menurunkan kurva penularan Corona di setiap daerah, karena semua kontestan berupaya berbuat sesuatu untuk daerah pemilihannya.

Dengan permainan isu penanganan Corona di daerah dan dampak sosial-ekonomi oleh para influencer di media sosial, maka isu-isu primordial yang memicu konflik menjadi tertekan.

"Isu masalah kesukuan, kekerabatan. Isu masalah kekerasan, keturunan, dan isu paling sensitif, masalah keagamaan. Ini menjadi tertekan. Karena lebih penting masalah Covid-19 yang menyentuh hajat hidup semua orang," ujar Tito.

Ia juga mengajak kaum milenial berpengaruh (influencer) di media sosial agar mau turut membantu pemerintah meningkatkan partisipasi pemilih dalam pemilihan kepala daerah serentak 2020.

"Kaum milenial semua bergerak, para influencer media sosial bergerak semua. Mainkan saja isu kemampuan daerah dalam menangani daerah masing-masing dan dampak sosial-ekonominya, itu menjadi isu sentral," ajak Tito.

Sehingga, masih kata Tito, target partisipasi pemilih dalam Pilkada serentak bisa mencapai angka di atas 50 persen.

"Target partisipasi, ya jelas kami harapkan di atas 50 persen. Kalau bisa semakin tinggi, semakin baik," sambungnya.

Menurut penuturan, Ketua KPU Arief Budiman, jumlah pemilih dalam Pilkada 2020 berdasarkan data 9 Juni adalah sekitar 106 juta orang (106.774.112 orang).

Dengan demikian, berarti target pencapaian partisipasi pemilih dalam Pilkada 2020 yang diharapkan Tito separuhnya, yaitu di atas 53 juta orang (53.387.056 orang).

(CSP)

Baca Juga

Rekomendasi