Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumatera Utara (Sumut) dr Aris Yudhariansyah yang dikonfirmasi membenarkan hal tersebut. Ia mengaku baru mendapatkan kabar Rektor USU saja yang sudah dinyatakan positif.

"Berdasarkan surat yaag disampaikan laboratorium USU, beliau dinyatakan positif Covid-19," katanya, Minggu (12/7).

Untuk itu, dalam kasus ini Aris menegaskan, USU harus melakukan tracing ketat dan protokol kesehatan yang ketat dalam mengantisipasi penyebaran Covid-19 yang telah terjadi terutama di Biro Rektor. Akan tetapi Aris meyakini USU telah memiliki tim tersendiri, apalagi USU juga memiliki Fakultas Kedokteran dan Rumah Sakit sendiri.

Namun untuk tracing, menurut Aris, sepertinya akan dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Medan. GTPP Covid-19 sendiri, sifatnya akan siap membantu bila nantinya diperlukan.

"Termasuk penyemprotan. Kalau USU ingin berkoordinasi atau siapapun yang ingin berkoordinasi, kita akan turunkan (Tim GTPP). Tapi kita yakin, semua sudah bekerja apalagi (yang terpapar adalah) pak rektor," ucapnya.

Dalam kesempatan ini Aris juga mengingatkan, agar masyarakat diminta supaya lebih waspada, karena sudah semakin banyak kasus baru yang ditemukan di level pimpinan.

"Oleh sebab itu jangan lengah. Karen new normal sudah diklarifikasi menjadi adaptasi kehidupan baru. Itu lah yang harus kita sikapi," tandasnya.

Untuk diketahui sebelumnya Rektor Universitas Sumatera Utara (USU), Prof Runtung Sitepu dinyatakan positif terpapar Covid-19 dari hasil swab di Labotorium Polymerase Chain Reaction (PCR) di RS USU. Namun, Runtung masuk dalam orang tanpa gejala (OTG) dan dalam keadaan sehat.

Selain Runtung, ‎Wakil Rektor I USU, Prof Rosmayati dan suaminya, merupakan anggota Majelis Wali Amanat USU, Prof Darma Bakti juga dinyatakan positif Covid-19. Keduanya, dalam keadaan kesehatan dan juga masuk dalam OTG.

(JW/RZD)