Atap rumah di tepi Danau Toba di Desa Paropo, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi, tampak rusak setelah terkena angin kencang, Selasa (4/8). (Analisadaily/Sarifuddin Siregar)
Analisadaily.com, Sidikalang - Angin kencang merusak satu unit rumah di Desa Paropo, Kecamatan Silahisabungan, Kabupaten Dairi dan warung penyedia makanan buat wisatawan di tepian Danau Toba itu juga terkena imbasnya pada Senin (3/8) awak pekan ini.
Penduduk Batu Horbo Desa Paropo, Sahaman Sidauruk mengatakan, daerah itu kini memasuki musik angin kencang. Kata dia, itu merupakan peristiwa tahunan.
“Namun, masyarakat tidak bisa berbuat apa. Kecepatan angin saat ini belum seberapa dibanding situasi puncak beberapa pekan ke depan,” kata Sahaman, Selasa (4/8).
Efeknya juga membuat pohon mangga banyak patah. Demikian tanaman bawang merah sebagai komoditas unggulan masyarakat banyak rebah. Itu mempengaruhi pertumbuhan tanaman.
Kepala Desa Silalahi 3, Rincon Silalahi, menyebut hal senada.
“Guncangan angin bisa mencapai 3 bulan, siang dan malam. Warga hanya bisa pasrah serta berdoa agar dijauhkan dari mara bahaya,” ucap Rincon.
(SSR/CSP)
