Wabup Dairi Tak Beri Tanggapan Terkait Kesepakatan Damai

Wabup Dairi Tak Beri Tanggapan Terkait Kesepakatan Damai
Bupati dan Wakil Bupati Dairi (Analisadaily/Sarifuddin Siregar)

Analisadaily.com, Sidikalang - Wakil Bupati (Wabup) Dairi, Jimmy Sihombing, tidak memberi tanggapan terkait kesepakatan perdamaian sebagaimana dipaparkan Bupati, Eddy Kelleng Ate Berutu, kepada wartawan di Balai Budaya Sidikalang.

Usai Eddy menjelaskan isi kesepakatan yang ditandatangani bersama Jimmy dalam lembaran disaksikan pejabat Kemendagri, Jimmy diberikan kesempatan bicara.

“Mana tahu ada yang mau ditambahkan Wakil Bupati,” kata Eddy sembari mengarahkan pengeras suara, Rabu (5/8).

Namun, tak satu kalimat pun diucap Jimmy pada temu pers terbatas itu. Eddy menerangkan, dia dan Jimmy menjalani pembinaan di ruang kerja Dirjen Otonomi Daerah terkait penyelenggaraan pemerintahan, Senin (27/7).

Irjen Kemendagri, Staf Khusus Mendagri, dan pejabat lainnya turut hadir. Pembinaan itu memberinya semangat bekerja, apalagi keduanya tidak punya latar belakang pemerintahan.

Diterangkan, sesuai butir kesepakatan, akan dibuat keputusan Bupati tentang tugas dan kewenangan Wakil Bupati. Keduanya akan membangun komunikasi dan koordinasi. Kesepakatan Eddy-Jimmy masih dalam evaluasi dan monitoring Kemendagri.

Disebutkan, hubungan mereka solid. Eddy minta dukungan partai politik dan tokoh masyarakat dalam rangka pelayanan publik, termasuk penanganan Covid-19.

Sebelumnya, Jimmy blak-blakan kepada Eddy di hadapan sejumlah ASN dan pejabat teras daerah menyangkut ketiadaan koordinasi. Ketika itu, Jimmy membeberkan tak pernah dilibatkan sejak mutasi pertama. Dia tak tahu siapa pejabat yang dilantik.

'Pecah kongsi' itu tersiar luas hingga anggota Komisi 2 DPR RI, Junimart Girsang, meminta Mendagri, Tito Karnavian, memanggil keduanya. Legislator ini prihatin atas lkepemimpinan yang dimiliki pasangan kepala daerah. Tak lama berselang, Dirjen Otda mengirimkan telegram agar keduanya hadir di Jakarta.

(SSR/RZD)

Baca Juga

Rekomendasi