Ellen mendapat kecaman atas berbagai tuduhan lingkungan kerja ‘beracun’ dari mantan karyawan, dan baru-baru ini merilis pernyataan, mengakui dia menyesal atas insiden yang dituduhkan.

Setelah sebelumnya membela kedatangannya di Twitter, Perry mengatakan, dia hanya ingin berbicara dari pengalamannya sendiri dan memberikan dukungannya kepada temannya.

"Saya memulai tweet itu dengan tidak merusak pengalaman orang lain. Saya memiliki lebih dari 100 juta orang yang mengikuti saya di Twitter, jadi tidak semua orang akan setuju dengan saya. Dan saya di sini bukan untuk membuat semua orang setuju dengan saya,” kata Katy dilansir dari Aceshowbiz, Jumat (14/8).

Dalam tweet awalnya, pelantun ‘Chained to the Rhythm’ ini menulis soal itu.

“Saya tahu saya tidak dapat berbicara atas pengalaman orang lain selain pengalaman saya sendiri, tetapi saya ingin mengakui bahwa saya hanya mendapatkan kesimpulan positif dari waktu saya bersama Ellen & seterusnya. The @theellenshow,” tulisnya.

"Saya pikir kita semua telah menyaksikan perjuangan ringan & berkelanjutan untuk kesetaraan yang telah dia bawa ke dunia melalui platformnya selama beberapa dekade. Mengirimi Anda cinta & pelukan, teman @TheEllenShow (emoji hati),” ujarnya.

Ellen telah berjanji untuk bekerja sama dengan pimpinan WarnerMedia untuk memperbaiki masalah yang diangkat, termasuk klaim intimidasi dan rasisme.

(CSP)