Kuota Penukaran Uang Kertas Rp 75.000 Ditambah 2 Kali Lipat

Kuota Penukaran Uang Kertas Rp 75.000 Ditambah 2 Kali Lipat
Warga menunjukan Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) 75 tahun kemerdekaan Indonesia senilai Rp 75 ribu usai di Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Gorontalo. (ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin)

Analisadaily.com, Jakarta - Kuota penukaran Uang Peringatan Kemerdekaan (UPK) pecahan Rp 75.000 ditambah menjadi dua kali lipat mulai 27 Agustus 2020 oleh Bank Indonesia.

Kepala Departemen Pengelolaan Uang BI, Marlison Hakim mengatakan, hal itu merupakan langkah pihaknya untuk mempercepat dan memperluas peredaran UPK seiring tingginya animo masyarakat.

“Kita menambah kuota untuk penukaran per harinya jadi besok kuotanya kita tambah dua kali lipat,” katanya dalam diskusi daring di Jakarta, dilansir dari Antara, Rabu (26/8).

Disebutkan Marlison, kuota untuk kantor pusat BI di Jakarta menjadi 600 lembar per hari dari yang sebelumnya 300 lembar per hari. Untuk masing-masing 45 kantor perwakilan BI di daerah akan disediakan kuota 300 lembar per hari dari yang sebelumnya 150 lembar per hari.

“Rata-rata kita per hari adalah 14.500 lembar untuk seluruh Indonesia,” ujarnya.

Marlison mengatakan pihaknya menargetkan penukaran UPK Rp 75.000 bisa mencapai minimal 30 ribu dalam sehari. Tak hanya itu, Marlison menuturkan masyarakat juga bisa menukarkan UPK secara individu maupun kolektif.

“Kita harapkan target minimal kata kan lah sehari 30 ribu. Kalau lebih besar lebih bagus karena kita masih punya 75 juta lembar itu,” sebutnya.

Untuk penukaran kolektif dapat dilakukan oleh kementerian/lembaga dan instansi (pemda), korporasi (BUMN/Swasta), asosiasi, perkumpulan, serta masyarakat umum.

“Minimal 17 (orang). Maksimal berapa? Ya sebanyak-banyaknya yang penting punya KTP. Sistemnya satu KTP adalah satu lembar,” ujarnya.

Penukaran UPK secara kolektif yang baru dimulai pada Selasa (25/8) pukul 07.00 WIB hingga kini telah diikuti oleh 322 kelompok atau sekitar 23 ribu orang.

“Baru satu hari kami buka kemarin sudah ada sekitar 322 kelompok. Itu kurang lebih hampir 23 ribu orang. Ini kita dorong,” tandasnya.

(RZD)

Baca Juga

Rekomendasi